Sabtu, 12 Juni 2021

PIKA- PIKA NO ICHI NENSEI “ MENGANTARKAN ANAK MASUK JENJANG PENDIDIKAN FORMAL DI JEPANG”

 

Penulis Lifya

 

 

Tiga semester berlalu sekarang sudah waktunya bersiap-siap menyambut tahun ajaran baru dengan tatap muka. Para orang tua kembali disibukan dengan berbagai kegiatan untuk mempersiapkan sibuah hati untuk kembali ke sekolah. Kesibukan mempersiapkan anak masuk sekolah tidak hanya di Indonesia.

 Pika-pika no ichi nensei bahasa yang popular untuk masuk Sekolah Dasar di  Jepang. Arti dari kata tersebut murid kelas satu SD yang masih berkilau. Karena semua baru, buku baru, sepatu baru, semua baru saat upacara bendera semua terlihat berkilau serba bersih dan serba baru. Pika- pika no ichi nensei ini pertama kali di komersialkan pada tahun 1978 oleh sebuah majalah anak-anak Syougakkan. Sampai sekarang istilah pika-pika no ichi nensei masih terus dipakai sebagai penyemangat bagi anak-anak yang akan memasuki sekolah Dasar. Para orang tua Jepang terpicu membersamai anak-anaknya dalam menikmati belajar tentang kebiasaan gaya hidup yang ingin mereka peroleh pada saat mereka masuk Sekolah Dasar.

Persiapan apa saja yang dipersiapkan oleh orang tua di Jepang menjelang menjadi Pika-pika no ichi nensei agar anak-anak mereka menjadi anak yang mandiri?

Pemerintah Jepang sudah menyediakan buku panduan masuk SD Jepang. Buku tersebut ditulis dalam Bahasa Jepang hal tersebut bukan  berarti para orang tua yang bukan warga Jepang tidak perlu memahami buku tersebut. Di setiap wilayah ada komunitas untuk orang asing untuk belajar hal yang harus mereka ketahui. Semua hal yang terkait dengan kebijakan pemerintah di komunitas tersebut diterjemahkan. Mereka bergabung untuk saling berbagi informasi. Orang tua yang lebih duluan memasukan anaknya sekolah akan berbagi pengalaman dengan cuma-cuma. Untuk buku panduan akan diterjemahkan oleh mahasiswa asing sesuai dengan asal negaranya. Sehingga setiap orang tua akan memahami apa saja yang harus dipersiapkan untuk anaknya yang akan masuk SD Jepang.

Terkait dengan Pika- pika no ichi nensei semua yang dipersiapkan harus sesuai dengan ketentuan sekolah meski tidak dibeli di sekolah. Barang-barang kepunyaan harus sesuai dengan standar yang berlaku. Semua milik anak dinamai agar tidak tertukar dan memudahkan untuk mengetahui siapa yang memiliki apabila tertinggal.

 Barang yang harus dipersipakan untuk dibawa ke sekolah yaitu: Topi ( Kauboi).

yang  mempunyai dua sisi dengan dua warna yang bisa dipakai dari kedua sisinya. Tujuannya untuk mempermudah membedakan anggota kelompok dalam bermain. Topi harus terbuat dari kain anti UV sehingga anak akan terlindung dari sinar matahari saat berada di luar.

 Tas ransel ( randosseru) beratnya sudah terukur dan fungsinya sesuai dengan barang yang akan dibawa. Pada tas tersebut mempunyai gantungan untuk alarm untuk emergensi apabila anak dalam bahaya.   

Tas yang dibuat apabila disandang anak posisi punggungnya harus  tegak sehingga struktur tulang tetap baik.

Sepatu untuk dipakai di dalam kelas lengkap dengan tasnya berbeda dengan sepatu yang dipakai ke sekolah,  Sesampai di sekolah sepatu ditukar dengan sepatu untuk di dalam kelas supaya bakteri tidak ikut masuk ke dalam kelas.

 Menyiapkan kiokaso buku-buku paket, Plastic boor untuk menulis di luar karena mereka belajar langsung praktek. Mereka juga diminta membawa spidol, gunting sehingga apabila dibutuhkan mereka sudah siap dengan peralatan. Saputangan karena setiap selesai belajar semua dilap. Mereka sejak usia dini sudah dibiasakan melap piring setelah dicuci. Mengajarkan sesuatu tidak hanya melalui teori. Meyediakan baju olah raga dan celemek semua dibungkus dan dinamai. Tempat pensil untuk peralatan alat tulis.

Personal alarm yang digantung pada tas ranselnya yang bisa ditarik apabila dalam situasi darurat. Sehingga bisa terhubung ke HP orang tuanya. Ada juga yang berupa kartu untuk mengabari anak sudah sampai dimana sat melakukan perjalanan dengan bus bersama guru-gurunya. Barang-barang tersebut harus dibawa anak setiap hari dan dinamai.

Disamping peralatan tersebut juga ada buku bulanan. Pada buku tersebut sudah tertera skedul dalam satu semester. Juga tertera kapan orang tua diminta menjadi relawan. Tidak itu saja pada buku tersebut menjadi penghubung antara guru dan orang tua. Guru menceritakan keadaan anaknya selama di sekolah. Begitu juga sebaliknya orang tua menceritakan keadaan anaknya di rumah. Buku penghubung juga memuat undangan apabila ada even besar meminta keluarga untuk hadir ke sekolah. Pada buku tersebut tercantum jadwal orang tua membantu kegiatan sekolah.Hebatnya jadwal membantu mengawasi anak pulang sekolah dari keluar sekolah sampai ujung jalan juga tertera. Apabila jadwalnya tiba orang tua yang mendapat giliran berdiri di tempat yang telindung sehingga tidak diketahui keberadaannya. Tujuannya untuk mengawasi dan melindungi semua anak pulang pergi sekolah.

Begitulah pika-pika no ichi nensei di Jepang mempersiapkan anak-anaknya sedemikian rupa untuk menyambut tahun ajaran baru. Sesuai dengan  motto mereka anak yang terlahir adalah masa depan Jepang. Mereka mengimplementasikan semua teori kedalam kegiatan nyata.

Pelapor Lifya

Inspirasi cerita Loula Maretta