Kamis, 19 April 2012

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS DENGAN FINGER PAINTING PADA SISWA DOWN SINDROME KELAS DASAR 3 C1 DI SLB WACANA ASIH PADANG


BAB II
KAJIAN TEORI

A.    Anak Down’s Syndrome

1.      Pengertian Down’s Syndrome

                  Sindrom Down (Down syndrome) merupakan kelainan genetik yang terjadi pada kromosom 21 pada berkas q22 gen SLC5A3, yang dapat dikenal dengan melihat manifestasi klinis yang cukup khas. Kelainan yang berdampak pada keterbelakangan pertumbuhan fisik dan mental ini pertama kali dikenal pada tahun 1866 oleh Dr.John Longdon Down. Karena ciri-ciri yang tampak aneh seperti tinggi badan yang relative pendek, kepala mengecil, hidung yang datar menyerupai orang Mongoloid maka sering juga dikenal dengan mongolisme. Pada tahun 1970an para ahli dari Amerika dan Eropa merevisi nama dari kelainan yang terjadi pada anak tersebut dengan merujuk penemu pertama kali sindrom ini dengan istilah sindrom Down dan hingga kini penyakit ini dikenal dengan istilah yang sama.

2.      Penyebab Down’s Syndrome
            Down’s Syndrome disebabkan oleh faktor genetika. Penyakit ini dapat dialami oleh siapapun dan berbagai macam tingkat sosial tanpa membedakan agama, ras dan budaya. Tubuh manusia normal biasanya menpunyai miliaran sel yang mempunyai pusat informasi gen di kromosom, yang  mempunyai 23 pasang kromosom (46 kromosom), tetapi pada pembelahan kromosom ke-21 terjadi kelebihan pembelahan (Trisomy), menurut penelitian, kejanggalan ini terjadi pada masaa proses pembentukan ovum yang  dipengaruhi dari sang ibu 8 % sedangkan pada ayah 2 %akibat penyimpangan pembelahan sel. (www.potads.cjb.net).
5
            Down’s Syndrome pada setiap 800 atau 1000 kelahiran, tetapi semakin muda usia ibu yang mengandung maka semakin kecil kemungkinannya bayinya terkena Down’s
6
Syndrome tetapi jika semakin tua usia ibu yang mengandung (40 tahun keatas) kecendrungan bayi yang dilahirkan semakin besar kemungkinannya menderita Down’s Syndrome.
            Tabel 1. Perbandingan Angka Kelahiran dengan Usia Wanita Melahirkan
USIA
PERANDINGAN
25 tahun
1 : 1400
30 tahun
1 : 2800
35 tahun
1 : 3800
38 tahun
1 : 190
40 tahun
1: 30

Down’s Syndrome menurut proses terjangkitnya dibedakan menjadi beberap macam :
*     Perpindahan Tempat (Traslocation)
Terjadi hanya 4 – 5 % dari kasus Down’s Syndrome yang terjadi. Down’s Syndrome disebabkan oleh karena kelebihan kromosom 21 yang membelah dan menempel pada kromosom lain (kromosom 21 yang lebih panjang). Anak-anak dengan ciri ini mempunyai 3 bagian rangkap kromosom dari 21 seluruh kromosom yang dinamakan Partial Tisomy 21. Keadaan ini dipengaruhi oleh usia ibu hamil, dimana 9% mengandung di bawah umur 30 tahun dan 2% mengandung di atas umur 30 tahun. Selain itu juga disebabkan juga karena factor keturunan yang dimana orang tua sang anak membawa carrier.

*     Mosaik
Tipe kedua ini terjadi disebabkan karena beberapa sel individual dalam tubuh memiliki ekstra kromosom Trisomy 21 sedangkan yang lain memiliki tipe kromosom yang lain, jadi dalam satu sel terdapat lebih dari satu tipe kromosom. Dari kasus Down’s Syndrome yang terjadi hanya terdapat 1% - 2% yang mengalami hal seperti ini.


*    
7
Trisomy 21
Tipe ini terjadi 95 % dari seluruh kasus Down’s Syndrome yang terjadi. Tipe ini terjadi karena ketidak sempurnaan dalam pembelahan sel selama proses pembuahan terjadi sehingga kromosom ke – 21 mengalami kelebihan sel.

3.      Karakteristik Anak Down’s Syndrome

Ciri – ciri anak yang menderita Down’s Syndrome ialah :
·         Kepala yang kecil dari normal.
·         Muka yang datar.
·         Mata yang kecil
·         Kelopak mata memiliki lipatan epikantus
·         Kulit yag kasar
·         Otot mulut lemah
·         Lidah tebal, ujung lidah kasar dan berukuran besar pada mulut yang kecil
·         Tangan lebih kecil dengan jari – jari yang pendek dan kelingkung yang bengkok. Bila pada kelingking normal memiliki 3 ruas tulang sedangkan Down’s Syndrome pada ruas ke – 2 kelingking kadang tumbuh miring atau tidak ada sama sekali.
·         Pada telapak tangan terdapat garis melintang  (= Simian Crease ) juga terdapat pada kaki (antara telunjuk dan ibu jari jarak lebih jauh daripada kaki orang normal). Keadaan telunjuk dan ibu jari yang berjauhan ini disebut sebagai Sandal Foot.
·         Otot yag lemah.
·         Telinga yag pendek dan rendah.
·         Jembatan hidung yang datar.
·         Leher yang pendek
·         Pada bayi memiliki tangisan yang keras tapi pendek.
·        
5
Kelemahan pertumbuhan . Pada umur 3-4 tahun tidak dapat jalan dan terdapat tedensi kegemukan.

4.      Pendidikan Bagi Anak Down’s Syndrome
a.       Intervensi Dini
Berfungsi untuk memberi lingkungan yang memadai bagi anak dengan down sindrome, bertujuan untuk latihan motorik kasar dan halus serta petunjuk agar anak mampu berbahasa. Selain itu agar anak mampu mandiri seperti berpakaian, makan, belajar, BAB/BAK, mandi,yang akan memberi anak kesempatan.
b.      Taman Bermain
Misal dengan peningkatan ketrampilan motorik kasar dan halus melalui bermain dengan temannya, karena anak dapat melakukan interaksi sosial dengan temannya.
c.       Pendidikan Khusus (SLB-C)
Anak akan mendapat perasaan tentang identitas personal, harga diri dan kesenangan. Selain itu mengasah perkembangan fisik, akademis dan dan kemampuan sosial, bekerja dengan baik dan menjalin hubungan baik.
B.     Motorik
1.      Pengertian Motorik
Pengertian  motorik dan gerak seringkali menjadi satu. Motorik dapat diartikan sebagai suatu rangkaian  peristiwa laten yang tidak dapat diamati dari luar. Pengertian umum ini belum dapat memberikan kejelasan yang lebih tajam , untuk itu diperlukan suatu definisi yang lebih operasional. Menurut Wtarsono(2009), motorik adalah suatu peristiwa laten yang meliputi keseluruhan proses pengendalian dan pengaturan fungsi. Fungsi organ tubuh  baik secara fisiologis maupun secara psikis yang menyebabkan terjadinya suatu gerak peristiwa. Peristiwa laten yang tidak dapat diamati tersebut meliputi antara lain: Penerimaan informasi atau stimulus , pemberian makna terhadap informasi, pengolahan informasi, proses pengambilan keputusan dan dorongan untuk melakukan berbagai bentuk aksi motorik. Setelah itu dilanjutkan  dengan peristiwa fisiologi yang meliputi pemberian.Pengaturan dan pengendalian imflus kepada organ tubuh yang terlibat dalam melaksanakan aksi motorik. Sebagai hasil dari peristiwa laten tersebut adalah gerak yang dapat diamati dalam dimensi ruang dan waktu. Hal senada juga dikemukakan oleh Andang Ismail ( 2006)
6
Bahwa motorik adalah semua gerakan yang mungkin dilakukan oleh seluruh tubuh, sedangkan perkembangan motorik sebagai perkembangan dari unsur kematangan dan pengendalian gerak tubuh. Perkembangan motorik erat kaitannya dengan perkembangan pusat motorik diotak. Secara umum kemampuan motorik terdiri dari motorik kasar dan motorik halus.
2.      Klasifikasi motorik
Menurut J. Linshoten. ( 1985). Beberapa klasifikasi motorik muncul kedalam beberapa tulisan yang tujuannya untuk membedakan tipe-tipe motorik itu yaitu :
a.       Motorik Kasar dan Motorik Halus
Dalam literatur asing kita mengenal dua macam keterampilan gerak yang disebut gross motor dan fine motorik. Kedua istilah ini berasal dari istilah
Motorik kasar dan motorik halus. Pembedanya hanya untuk kebutuhan analisis, bagaimana membedakan nya terutama atas dasar besar otot yang terlibat, jumlah tenaga yang dikeluarkan dan lebarnya ruangan yang dipakai untuk melaksanakan gerakan. Melempar cakram dalam atletik, menendang bola dalam  permainan sepak bola kesemuanya tergolong motorik kasar, yang mana membutuhkan pengorganisasian otot-otot besar disertai pengarahan tenaga yang banyak. Sebaliknya dalam keterampilan motorik halus yaitu yang dipergunakan sekelompok otot yang kecil,seperti jari-jari tangan lengan dan sering membutuhkan kecermatan dan koordinasi mata dengan tangan.
b.     
7
Gerak ( motorik) Instrumen dan gerak ( motorik) Ekspresif
J. Linschoten ( 12985), membagi gerakan kedalam gerakan instrumen
Dan gerak ekspresif yaitu:
1)      Gerakan Instrumen
Yang mendasari gerakan dalam kelompok instrumen adalah perubahan yang nyata dalam ruang. Gerakan ini diarahkan kedalam suatu tujuan yang bermaksud mendapatkan hasil dan dapat dimengerti sebagai tindakan yang turut campur. Jadi yang termasuk lingkungan ini adalah apa yang ada dalam kehidupan sehari-hari seperti : berjalan, memegang, berlari, memukul, melempar dan lain-lain.
2)      Gerakan Reflek
Merupakan reaksi  yang segera dan otomatis terhadap rangsangan dari luar atau dalam. Pola reflek ini terletak dalam organisasi pembawaan badani. Maksudnya timbulnya  reaksi itu tidak saja dalam waktu pendek sekali setelah adanya rangsangan, tetapi reaksi ini timbu sebelum kita mengamati rangsangan tersebut dengan sadar.Hal ini dapat dikontrol pada penarikan kembali tangan bila memegang benda panas dan Tajam. Gerakan reflek tidak dapat dilakukan dengan sekehendak, tetapi kalau perlu dapat ditahan (seperti gerak bola mata bila didekati benda)
3)      Reaksi Bersarat
Reaksi bersyarat ini pertama di selidiki oleh Pavlov. Ia menerangkan reaksi ini  sebagai berikut  bila rangsang sekehendak sekali atau berturut-turut diberikan bersama dengan rangsang yang memancing reflek bawaan tersebut, maka rangsangan-rangsangan sekehendak, sekali atau berturut-turut diberikan bersama-sama dengan rangsangan yang sebelumnya tidak berarti itu dapat memancing reflek-reflek bawaan. Dengan demikian terjadilah reaksi reflektoris yang dalam bentuk barunya tidak diturunkan tetapi didapat.
Rangsangan bersyarat harus didahului rangsangan tidak bersyarat, waktu antaranya jangan terlalu banyak, yang dicoba harus pasif.tidak terlibat aktifitas.
4)     
8
Gerakan sekehendak
Merupakan gerakan yang sifatnya tidak mengandung paksaan. Disini terdapat perbedaan penting dengan tingkat lain. Reflek mempunyai tingkatan paksaan, ketika seseorang menarik tangannya karena luka, timbul setelah terjadi gerakan. Reaksi bersyarat membutuhkan pengambilan bagian refleksi hanya pada tingkat pemasukan. Pada gerakan sekehendak harus ada pengambilan bagian yang aktif.
kita tidak akan pergi kesuatu tempat bila itu tidak ada gunanya, tidak memegang, tidak mengelakan diri, bila benda yang menjadi tujuan aktivitas ini tidak menimbulkan efektivitas yang aktual. Sifat sekehendak terletak dalam pelaksanaan yang dilakuka sendiri dengan jalan pelaksanaan dari suatu tujuan yang sudah ditentukan sebelumnya. Yang menjadi persoalan pokok dalam gerakan sekehendak iniadalah pengaturan pola-pola gerak.
5)      Gerakan Ekspresif
Bentuk gerak yang tertentu tidak dipandang sebagai diaktualisasikannya suatu tujuan, tetapi sebagai pernyataan yang ada dalam diri pribadi. Inilah yang dimaksud dengan ekspresif. Gerakan ini kita bagikan dalam gerakan primer dan sekunder, atau gerak sewajarnya yang dipelajari.
Perbedaan ini lebih mempunyai arti teoritis dari pada praktis karena tidak selalu, mudah untuk menentukan apakah sesuatu ekspresi dalam arti yang luas, yang juga kita pandang gerakan-gerakan bebas.

3.      Pengertian Motorik Halus
Menurut  Janet dalam Anggani ( 2000: 53 ) motorik halus adalah
          Gerakan yang dilakukan oleh bagian-bagian tubuh tertentu, yang tidak membutuhkan tenaga besar yang melibatkan otot besar, tetapi hanya melibatkan sebagian anggota tubuh yang dikoordinasikan ( kerja yang seimbang) antara mata dengan tangan atau kaki. Tujuan dari melatih motorik halus adalah untuk melatih anak agar terampil  dan cermat menggunakan jari- jemari dalam kehidupan sehari- hari. Khususnya pekerjaan yang melibatkan unsur kerajinan dan keterampilan tangan.
9
            Motorik halus adalah gerakan yang hanya melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu saja dan dilakukan oeh otot-otot kecil serta memerlukan koordinasi yang cermat, seperti menggunting  mengikuti garis, membuka dan menutup obyek dengan mudah, menuangkan air kedalam gelas tanpa berceceran, menggunakan kuas, krayon dan spidol dengan control, dan melipat.
4.      Stimulasi motorik halus
            Menurut Wtarsono ( 2. 009: 12 ), stimulasi motorik halus dapat dilakukan melalui kegiatan berupa :
. Melipat.  Ini Untuk bisa melakukan aktivitas ini butuh kesabaran dan kehalusan diri.
Melipat kertas, terlebih sampai membuat sebuah karya, takkan berhasil atau maksimal hasilnya jika dilakukan tergesa-gesa, tak bisa tenang dan tak memiliki kehalusan diri.
‘Menggambar dengan krayon. Keseimbangan diri secara emosional dan psikis bisa dilatih dengan cara menggambar. Aktivitas ini juga membantu anak untuk melatih mengekpresikan diri.
-          Main lilin. Permainan ini sangat membantu mengasah kreativitas anak.Selain ketelian dan kesabaran serta jiwa seni bisa didapat anak lewa permainan ini
-          Finger painting. Melukis dengan jari melatih mengembangkan imajinasi, memperhalus koordinasi motorik halus, dan mengasah rasa seni,khususnya seni rupa.
-          Meronce yang bisa melatih konsentrasiselain melatih ketajaman koordinasi mata dan tangan.
-          Melukis dengan cat air. Manfaatnya sama dengan melukis menggunakan krayon. Hanya saja cat air aman digunakan oleh anak usia 4-5.
-          Tracing ( mengikuti titik-titik yang berbentuk gambar, huruf dan angka).Kegiatan ini baik dilakukan oleh anak kelas TK A dan B. Karena kegiatan ini merupakan pelajaran menulis permulaan sekaligus melatih konsentrasi anak.
5.      Kegiatan Motorik Halus
            Menurut E.H.( 2007), kegiatan motorik halus yaitu:
1.     
10
Melipat
2.      Menggunting dan menempel
3.      Mengetik
4.      Menjelujur
5.      Membuat gelang dari manik-manik
6.      Melukis dengan cat air
7.      Finger painting
8.      Menggambar
9.      Meronce
10.  Menjahit atau semacamnya
11.  Mewarnai dengan krayon atau pensil warna
12.  Menganyam kertas atau karton
13.  Mosaik kertas
14.  Main balok-balok
15.  Main dapur-dapuran
16.  Main hewan-hewanan
17.  Puzzle
18.  Bikin bingkai atau hiasan dari korek api
19.  Bikin batas buku atau kartu dari bungan dan daun kering
20.  Main lego
Pada penelitian ini salah satu kemampuan motorik halus yang harus
Dicapai mengikuti garis berpola seperti Garis tegak,  garis datar, garis miring,  garis lengkung, lingkara, garis tegak berlabirin, garis datar berlabirin, garis miring berlabirin, lingkaran berlabirin, bentuk vertical, diagonal,garis lengkung dan zig-zak,yang dapat dilakukan anak-anak pada umumnya adalah sebagai berikut:
. Letakkan kertas HVS yang telah dibubuhi beberapa buah garis berpola diatas meja tepat di depan anak.
11
. Sediakan spidol dengan beberapa buah warna, dan gunakan untuk mengikuti garis berpola yang sudah dipersiapkan.
. kemudian  beri tahu anak cara mengerjakannya dengan cara memberikan contoh terlebih dahulu. Kemudian mintalah anak sendiri untuk mengikuti garis berpola sesuai dengan pola yang ditentukan  sehingga dapat merasakan kontrol garis pola yang telah disediakan.
C. FINGER PAINTING
1.Pengertian Finger Painting
            Finger Painting berasal dari bahasa Ingris, Finger artinya jari sedangkan Painting  artinya melukis. Jadi Finger Painting adalah melukis dengan jari. Menurut Gazali Solahudin ( 2008), Finger painting  adalah teknik melukis dengan mengoleskan kanji pada kertas atau karton dengan jari atau telapak tangan.dalam aktifitas ini dapat digunakan berbagai media dan warna, dapat menggunakan tepung kanji, adonan kue, pasir dan sebagainya. Aktifitas ini penting dilakukan sebab akan memberikan sensasi pada jari sehingga dapat merasakan control jarinyadan membentuk konsep gerak membuat huruf.
            Menurut Wtarsono ( 2009), Finger Painting adalah melukis dengan jari, melatih pengembangan imajinasi, memperhalus kemampuan motorik halus, dan mengasah bakat seni, khususnya seni rupa.
Dalam aktifitas  Finger Painting ini dapat digunakan berbagai media dan warna, dapat menggunakan tepung kanji, adonan kue, pasi dan sebagainya. Menurut LIM Imandala (2007 : 11) Aktifitas ini penting dilakukan sebab akan memberikan sensasi pada jari sehingga dapat merasakan kontrol gerakan jarinya dan membentuk  konsep gerak membuat huruf.
            Untuk melatih koordinasi tangan dan matanya, selain kesempatan berlatih menggambar, anda juga dapat melatih si kecil melalui kegiatan-kegiatan sederhana seperti Finger Painting atau menulis dengan jari diatas karton.
            Jari jemari anak menggoreskan cairan warna-warni di atas selembar kertas.
12
Goresan jari- jemari mungil itu akhirnya menghasilkan sebuah karya lukisan abstrakyang penuh warna. Bahan yang digunakan ini adalah tepung kanji yang dicampur dengan pewarna. Kegiatan ini merupakan salah satu metode yang bermanfaat untuk merangsang atau menstimulan motorik anak.
2.Macam-macam Finger painting
            Finger Painting adalah teknik melukis dengan mengoleskan kanji pada kertas atau karton dengan jari atau dengan telapak tangan. Macam-macam Finger painting  menurut Mery Ann ‘ Brandt ( 2002) yaitu:
a)      Gelombang, goyangan dan cetakan

 
Gambar 1, Gambar Finger painting bentuk gelombang dan goyangan
Buat gerakan, gelombang, goyangan jari dan jempol serta beberapa tanda lainnya dengan menggunakan bagian-bagian tangan yang lainnya.
b)      Desain simertis
Lukis pada setengah kertas kemudian lipat kertas tersebut dengan
            Tangan,buka kertas tersebut kembali dan akan menimbulkan ciplakan yang                      
             Mirip dengan lukisan yang telah digambar pada kertas sebelumnya.
      c) jaringan atau susunan
Gunakan sisir atau kuas fleksible, busa, tongkat dan kain karton pada    permukaan jari yang akan dilukis.
13
d)Pengsketan atau penyusunan
 

Gambar 2. Finger painting bentuk pengsketsan
Tarik garis desain yang diinginkan diareal lukis yang basah dengan ujung jari.
e)Tangan disekeliling dunia

    
      


           


14
Lukis tanganmu dengoleskan warna yang berbeda disetiap ujung jarinya. Tekankan tangan tersebut kesebuah kertas dan jangan pindahkan telapak tangan tersebut sampai terlihat seperti lingkaran bumi yang biru dan hujan dengan multi warna yang berbeda disekitarnya.
 f) Topi pesta yang kerucut
            Lukis tanganmu dengan warna yang kamu sukai , tempelkan tanganmu pada sebuah kertas yang membentuk gambar kerucut hias tersebut dengan titik yang menggunakan ujung jari yang telah kita warnai. Lakukan hal tersebut secara terus menerus sampai membentuk kerucut es krim.
g) Lukisan titik-titik
            Buat lukisan yang tersusun penuh titik-titik . Gunakan berbagai warrna yang berbeda satu dengan yang lainnya. Guna menghasilkan  lukisan yang menarik.
h) Binatang
             Kamu dapat membuat lukisan binatang dengan jarimu. Contohnya gambar binatang., gambar badan burung merak atau bebek. Gunakan ujung jarimu untuk melukis bulu  burung tersebut disekitar badannya.
            Melukis dengan jari adalah salah satu cara yang mudah untu menyalurkan kreativitas anak dan juga bisa melatih kelenturan jari jemari anak, cara pembuatannya sangat gampang dan bisa dibuat sendiri oleh orang tua dirumah.
            penelitian ini hanya menggunakan lukisan gelombang goyang dan cetakan. Adapun warna yang penulis gunakan adalah kuning, biru, merah, hijau, dan ungu. Alasan peneliti mengambil lukisan gelombang, goyang dan cetakan itu, karena tangan anak Down Sindrome  kaku dan kasar dan diharapakan dengan kegiatan Finger painting ini bisa melatih kelenturan jari-jemarinya.
3.Bahan dan cara pembuatan finger painting
15
             Dalam ( http//www. Fingerpainting. Com). Bahan dan cara pembuatan finger painting  ini adalah :
1.Maizena Finger Painting
Bahan :    8 sdm tepung maizena
               480 ml air dingin
               Pewarna makanan
Cara pembuatan
-          Campur tepung maizena diatas penggorengan Teflon di atas api sedang. Tambahkan air dingin dan aduk sampai tercampur merata dan mengental.
-          Bagi adonan kedalam enam buah wadah dan warnai masing-masing wadah dengan pewarna makanan, aduk rata dan biarkan dingin.
-          Simpan dalam wadah tertutup rapat untuk penggunaan selanjutnya.
2.Pasir
      -    Sediakan pasir di dalam nampan plastic
4.Langkah-langkah latihan finger painting.
Dalam (http//www. Fingerpainter.com). Latihan finger painting ini dapat dilakukan dengan cara:
1.Persiapan
Yang perlu di sediakan dalam persiapan :
a). Sediakan kertas karton untuk melukis
b).Beberapa mangkok yang berisi kanji yang sudah diberi berbagai macam warna
c)Sedia air untuk mencuci tangan
16
d)Sediakan handuk dan lap untuk melap tangan setelah melakukan kegiatan finger painting.
1.Pelaksanaan
a)Sebelum memulai terlebih dahulu berikan penjelasan kepada anak tentang kegiatan yang akan dilakukan dan menjelaskan satu persatu nama-nama media yang digunakan dalam kegiatan Finger painting. A. pasir dan kanji
b)Anak atau siswa diminta untuk mempersiapkan kertas karton
c)Kemudian, intruksikan anak untuk mencelupkan jari jemarinyakedalam mangkok yang berisi kanji berwarna dan melukiskannyadengan gerakan-gerakan kekertas karton yang tel;ah tersedia. Goresan jari jemari mungil itu akhirnya menghasilkan sebuah karya lukisan yang penuh warna.
d)Jika kanji mulai mengering. Tambahkan air secupnya  untuk memudahkan penggunaan kanji selanjutnya.
e)Setelah kegiatan ini berakir, mintalah anak untuk membersihkan tangannya dengan air, kemudian gunakan lap atau handuk untuk mengeringkan tangan anak
f)Berikan latihan ini secara kontiniu.               
 g) Untuk Penggunaan Pasir
Gerakan jari- jemari seperti menekan, meremas, dan menaburkan pasir, menggosok  pasir  diatas nampan.
1.      Kelebihan Finger painting
Kegiatan  ini mempunyai kelebihan yaitu :  Memberikan sensasi pada jari sehingga  dapat merasakan kontrol  gerakan jarinya dan membentuk konsep gerakan membuat huruf. Disamping itu kegiatan finger painting  juga mengajarkan konsep warna dan mengembangkan bakat seni.

2.     
17
 Kekurangan Finger Painting
 Di samping kelebihan dari Finger  Painting ini.juga ada kelemahannya, yaitu bermain kotor dan terkadang anak merasa jijik dan geli karena kanji yang digunakan sebagai media lengket pada jari- jemari anak. Untuk media pasir anak harus dikontrol jangan sampai pasir masuk kemata anak.

D.Finger Painting Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus
                     Finger Painting ini dapat mempergunakan berbagai media dan warna, dengan menggunakan tepung kanji, adonan kue, pasir dan sebagainya.Aktifitas ini penting dilakukan  sebab akan memberikan sensasi pada jari sehingga dapat merasakan control gerakan jarinya dan membentuk konsep gerak membuat huruf . Anak Down Sinrome  mengalami permasalahan  dalam motorik halusnya. Salah satunya karena adanya kekakuan pada tangan dengan finger painting ini diharapkan anak bisa mengikuti dengan baik.
Untuk lebih jelasnya dapat dipaparkan sebagai berikut:
E.     Definisi Operasional Variabel
Berdasarkan judul penelitian, maka variabele bebas dalam penelitian ini adalah kemampuan motorik halus siswa down syndrome dan variable terikatnya adalah kegiatan Finger painting bagi siswa down sindrome untuk lebih jelasnya dapat dipaparkan sebagai berikut:
1.      Kemampuan motorik halus yang dimaksud adalah kemampuan menggerakan tangan dalam menghubungkan titik-titik berpola yang bertujuan agar siswa dapat membuat huruf nantinya.
2.      Kegiatan finger painting merupakan suatu cara seseorang untuk melakukan sesuatu agar berubah melalui tehnik melukis dengan mengoleskan kanji atau pasir pada kertas atau karton dengan jari atau telapak tangan pada siswa down syndrome.



F.     
18
Kerangka Konseptual
Kemampuan Motorik Halus Siswa Down Sindrome di SLB Wacana Asih Padang  Kaku dan Kasar

            Kerangka konseptual merupakan, kerangka berfikir peneliti dalam melaksanakan penelitian ini, sehingga lebih memudahkan peneliti dalam mewujudkan penelitian ini. Kerangka fikir peneliti dalam penelitian ini diawali dengan adanya permasalahan peneliti yang peneliti temukan bersama guru kelas (kolaborator) yaitu siswa down Sindrome diSLB Wacana Asih Padang  motorik halusnya masih kaku dan kasar .Solusinya peneliti menggunakan latihan motorik halus  dengan finger painting  harapan  yang ingin dicapai agar siswa dapat menggerakan  jari dan tangannya dalam menghubungkan titik-titik berpola.  Pelaksasanaan action dilakukan dalam beberapa siklus dengan merefleksi setiap siklus. Selanjutnya dilakukan pembahasan hingga diperoleh temuan dalam peningkatan kemampuan pada motorik halus bagi siswa down syndrome