Kamis, 22 Januari 2015

MEMPERSIAPKAN BEKAL ANAK GANGGUAN INTELEKTUAL KE SEKOLAH



          Seperti biasa sebelum pulang aku tuliskan  pesan yang ingin ku sampaikan kepada orang tua siswa ku. Kali ini pesanku agar mereka membawa bekal kesekolah . Kebiasaan membawa bekal ini bertujuan untuk melatih mereka bisa makan yang benar sendiri. Karena mereka sering dilayani sepenuhnya dan dianggab tidak bisa sama sekali. Ada lagi anggapan menyuruh anak makan sendiri menghabiskan waktu.
            Pagi-pagi semua sudah meragakan makanan yang dibawanya. Aku tanya satu persatu siapa yang membawa bekal. Zaskia mengeluarkan kotak nasinya . “ ibu ini nasi Iya” Oh ya? Bisa Zaskia menyusun di atas meja? Bergegas ia menempatkan kotak nasinya di atas meja. Indra tidak membawa bekal padahal ia yang paling berselera  , “ besok bilang sama mama ya “ , “ ya bu”. Katanya. Aku melihat wajahnya yang kecewa karena semua mengeluarkan kotak makanannya. Aku katakana padanya kita bisa membeli nasi goreng di kantin nanti. Hanifa yang paling apik kotak nasinya dua tingkat menyerupai rantang sehingga nasi dan lauk yang dibawanya tidak bergelimang seperti nasi yang dibawa Amel . “ Amel besok bilang sama mama lauknya dibungkus dengan plastik” kata ku namun setiap hari pesan itu tidak pernah terujud. Rifal duduk diam ternyata nasinya masih didalam tas. Semua bekalyang dibawa disusun di atas meja panjang agar tidak mengganggu konsentrasi belajar. Sebab mereka sudah tidak sabaran untuk makan bersama dan memperlihatkan  bawaannya kepada temannya.
            Sepuluh menit menjelang istirahat aku pergunakan untuk belajar makan.  Dimulai dengan membaca doa sebelum makan. Mereka semua dapat melafalkan doa dengan lancar. Semua sudah siap denagn kotak nasinya. Amel membawa dua sendok makan  sepertnya ia mau membawa sendok makan makan dan sendok garpu seperti punya Zaskia tapi yang dibawa dua buah sendok. Nasi dan lauknya sudah bergelimang minyak  sehingga tasnyapun sudah kotor.
Untuk anak yang mengalami gangguan intelektual  semua harus di dalam control orang tua. Tidak bisa dilepas begitu saja kepadanya semua.  Karena yang akan repot orang tua juga nantinya.  Tapi biarkan anak  mengerjakan hal yang bisa ia kerjakan lalu untuk  finisingnya orang tua harus memeriksanya atau mengingatkan kembali. Bekal yang akan di bawa anak alangkah lebih baiknya  dipersiapkan semenarik mungkin untuk menggugah seleranya. Walaupun tidak seindah Bento seperti bekal ala Jepang.  Sebab anak-anak senang menunjukkan bekal bawaannya kepada teman-temannya. Dan juga kepada gurunya.Hal ini bisa menjadi kebanggaan bagi anak, sehingga ia sangat peduli dan antusias terhadap pemilihan menu makanan bekal yang akan dibawanya ke sekolah. Hal ini juga menjadikan anak mengenal makanan lain . Jadi buatlah ia bangga dengan bekal yang dibawanya. Juga dengan kita sebagai orang tuanya. Siapkan makanan yag tidak basah. Kalau membawa  sayur bening kemas dalam plastik. Hindari memasukan nasi sup atau yang berlemak lainnya karena ini akan menggumpal dan membuat hilang selera. Jangan bawa makanan yang menyengat karena ini akan memgganggu selera makanan teman yang lainnya.
            Bagi anak yang masih kecil usahakan ikannya  tidak banyak tulang alangkah lebih baiknya sudah dipisahkan terlebih dahulu atau mensuirnya. Memang anak kita belajar makan tapi berangsur-angsur jangan langsung disuguhi seperti bekal orang dewasa. Biasakan menanyakan beberapa pilihan kepada anak untuk menanyakan bekal apa yang akan  di bawanya besak kesekolah. Perhatikan apa kesukaannya. Jangan karena genggsi membawa telor setiap hari maka si ibu memaksakan anak membawa bekal goreng ayam padahal anak tidak suka.  Sajikan telur itu dengan berbagai variasi. Hari pertama telur dadar, besok telor mata sapi, besoknya lagi telur pindang telur dan sebagainya. Seorang anak  yang suka kentang  buatkan dia pergedel kentang yang dicampur dengan tahu atau daging giling sehingga proteinnya juga masuk.  Ada yang suka naget buatkan sendiri campurkan wartel kedalamnya supaya sayuran juga ia dapatkan.
Untuk melengkapi gizi anak biasakan juga ia memakan menu yang lain secara berangsur-angsur tidak terfokus dengan satu jenis makanan. Yang terpenting lagi nasi yang dibawa sesuai dengan takaran sehingga tidak mubazir.  Nasi  yang di bawa jangan terlalu keras karena pencernaan anak yang mengalami gangguan intelektual kadang agak terganggu. Lidah dan gigi mereka terkadang bermasalah.
Begitulah dengan membawa bekal kesekolah tidak hanya dapat melatih mereka . Tetapi juga anak akan terjamin mendapat makanan sehat yang bebas dari pengawet. Sehingga anak akan tetap Fit karena jajan tidak akan membuat perut anak kenyang. Dengan membawa bekal merupakan salah satu cara untuk berhemat . menghemat uang karena harga makanan sekarang tidak ada yang murah. Menghemat waktu karena anak tidak perlu antri untuk mendapatkan sepiring nasi goreng. 
Siswaku makan dengan lahab dan tidak ada yang bersisa. Padahal dirumah ada yang susah makannya. Nasipun habis  merekapun merapikan kotak makanannya  hal yang  jarang dilakukan di rumah. Subhanallah mereka pun bisa dibiasakan  rapi dan bersih. Mereka beriringan keluar dengan perut kenyang  iapun berdendang…..banyak-banyak makan jangan ada sisa makan jangan bersuara.