Minggu, 16 Agustus 2015

Festival Permainan Anak Nagari Koto Panjang Pauh Padang

(By Lifya)


(By Lifya)






 



Seiring turun gerimis Festival Permainan Anak Nagari Koto Panjang Pauh Padang berlangsung meriah acara ini bertepatan  dengan  HUT RI yang ke 70.
Urang  “sumando dan ninik mamak “  mendominasi kaum “amak-amak “ dalam acara masak “sakampuang” memasak gulai “kambiang “ begitulah  setiap ada acara perhelatan  memasak dikerjakan oleh kaum laki-laki. “ Saciok bak ayam sadanciang bak basi”. Indahnya filsafat hidup orang Minangkabau  dalam membina Iman  Islami yang merupakan ajaran untuk selalu bermufakat  agar selalu satu suara baik yang diterapkan kepada masyarakat maupun yang dipakai  oleh petinggi Nagari tidak ada pertikaian dan perbedaan. Para ibu-ibu  meracik , mempesiapkan bumbu dan mempersiapkan menu masakan  lainnya.
Sambil mengaduk gulai kambing pituah dan pelajaran terhidang.  Belajar tentang masak gulai kambing  dengan rasa  enak yang tercipta dari hati sipembuat masakan. Ikhlas  atau tidaknya akan mendatangkan citra rasa yang berbeda walau dengan bumbu dan cara yang sama.Banyak Pituah tentang membersihkan hati dari pekerjaan setan. Marah orang bisa berhenti apabila kembali ke yang Satu pituah “tagak badiri batue” didapatkan ditangah galanggang .
Berbagai macam Festival digelar  mulai dari main galah, patok lele, elo upiah,enggong,aia batuang.mambawo sanggan, pacu Baluik dan lainnya dan dilanjutkan dengan makan bersama  “di tangah Padang”.
 Alam takambang jadi guru seluruh ketentuan adat dapat dijalankan sepanjang  sesuai dengan ajaran Islam.  Dan adat berpedoman kepada ketentuan alam. Keindahan filsafat tersebut hanya akan dapat dirasakan oleh orang yang berfikir dan yakin kepada Tuhan. Anjalai tumbuah dimunggu, sugi-sugi dirumpun padi. Supayo pandai rajin baguru supayo tinggi naikan budi.