Sabtu, 26 Maret 2016

ARTI KARYA WISATA BAGI PENDIDIKAN ANAK GANGGUAN INTELEKTUAL



( By Lifya Guru SLBN I Padang )




  Apa yang saya dengar, saya lupa."
 "Apa yang saya lihat, saya ingat."
 "Apa yang saya kerjakan, saya pahami."

Adegium klasik di atas merupakan ungkapan yang sangat terkenal. Bahwa, dalam proses belajar, mendengar dan melihat saja tidak akan menjadi jaminan seseorang menjadi paham dan mampu melakukan hasil pembelajarannya. Juga, jangan harap mampu mengubah dirinya.
Begitu juga pada anak yang mengalami gangguan intelektual yang mempunyai IQ dibawah rata-rata anak normal sehingga di dalam perkembangannya mengalami banyak hambatan dibanding dengan anak normal pada umumnya, baik ditinjau dari segi fisik, psikis, maupun sosialnya.  Walaupun anak gangguan intelektual   mengalami hambatan, namun tidak berarti kemampuan mereka tidak dapat dikembangkan.
Pemilihan  cara dan media yang tepat  serta latihan yang terus menerus memungkinkan untuk mengembangkan potensi yang ada pada anak istimewa tersebut. Salah satu cara yang dapat dipilih untuk mengembangakan potensi pada anak gangguan intelektual tersebut melalui kegiatan karya wisata. Dengan mengajak anak-anak berjalan-jalan menghirup udara segar sangat baik bagi mereka. Di samping untuk kesehatan fisiknya hal tersebut juga berguna untuk menghilangkan kejenuhan pada anak setelah dari hari ke hari hanya dituntut untuk belajar dan hanya belajar saja.
Selama ini kita cenderung mengidentikkan kegiatan karya wisata dengan kegiatan darma wisata , rekreasi atau piknik semata yang hanya dilakukan pada kegiatan akhir tahun pelajaran biasanya anak diajak pergi ke suatu tempat yang jauh. Padahal karya wisata merupakan suatu metode yang dapat dilakukan oleh pendidik setiap saat dengan mengunjungi tempat-tempat tertentu. Sehingga diharapkan anak dapat mempelajari suatu hal secara lebih mendalam dan juga konkret. Misalnya membawa anak  untuk membaca  alam yang membentang  berjalan di luar pekarangan  sekolah menikmati sejuknya udara pagi. Berjalan meniti pematang  sawah  mengamati akar serabut  dari sebatang rumput atau membaca padi yang merunduk karena berisi. Belajar menghargai pekerjaan  petani yang sedang mencakul di sawah sehingga makanan yang dimakan  tidak boleh bersisa. Mengajak anak mengunjungi kolam bahwa disana juga ada kehidupan. Pergi ke  kebun mengumpulkan buah-buahan sehingga anak mengenal nama dan rasa buah- buahan yang berlimpah.Mereka juga bisa belajar berhitung dari tumbuhan yang dikumpulkannya.  Semua tempat bisa dikunjungi termasuk pasar, puskesmas atau kantor-kantor pelayanan masyarakat.  Di tempat-tempat tersebut anak akan melihat secara langsung kegiatan yang terjadi sehingga membantu anak memahami kehidupan nyata di lingkungan mereka.
Sebuah pengalaman saat siswa dibawa keluar pekarangan ia sangat terheran-heran melihat kotoran kambing yang bulat-bulat seperti coklat. Ia banyak bertanya dan menunjuk-nunjuk kotoran tersebut hal yang biasa menjadi aneh bagi mereka.
Dengan metode karya wisata kegiatan pembelajaran disampaikan dengan cara melihat  sesuatu sesuai dengan kenyataan yang ada secara langsung. Bisa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, dan benda-benda lainnya. Mengaktifkan semua panca indra  melalui penglihatan, perabaan,  penciuman , dirasakan  ditemukan dan diperhatikan. Diharapkan setelah mengetahui secara langsung dapat merangsang minat anak terhadap suatu hal, memperluas informasi yang telah diperoleh di kelas, memberikan pengalaman nyata pada anak, dan menambah wawasan secara saintifik.  Pendekatan saintifik dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik dalam mengenal, memahami  berbagai materi menggunakan pendekatan ilmiah, bahwa informasi bisa berasal dari mana saja, kapan saja, tidak bergantung pada informasi searah dari guru.
Akan lebih baik jika sebelum melaksanakan metode karya wisata guru mengeksplor kemampuan siswa terlebih dahulu. Sehigga memudahkan guru untuk mengarahkan siswa dilapangan.  Juga berguna untuk menyesuaikan informasi yang akan diperoleh nantinya dengan pengalaman siswa. Biasanya terlebih guru akan  memberikan pembekalan berupa informasi kepada anak terhadap hal-hal yang akan dilihatnya. 
Metode karya wisata akan menumbuhkan  kesan tersendiri terhadap anak. Apalagi bagi Anak yang mengalami gangguan intelektual hal yang berkesan baginya akan disimpan dalam memorinya. Selain itu karya wisata juga bermanfaat untuk menumbuhkan minat, menambah perbendaharaan kata dan pengetahuan, memperluas wawasan, meningkatkan kemampuan hidup bermasyarakat, memperluas wawasan, serta menanamkan sikap menghargai terhadap karya dan jasa orang lain.
Banyak cara dan upaya yang ditempuh oleh seorang guru agar anaknya bisa memahami pelajaran. Jika seorang murid diberi pengaruh yang tepat oleh gurunya akan bisa menjadi pribadi yang pandai menyesuaikan diri dengan keadaan orang lain. Air diparit masih sibuk dengan kegiatannya. Burung bertengger menanti dengan kicauan adakah siswa-siswa yang akan dibawa berkarya wisata oleh gurunya besok dan besonya lagi.