(By Lifya)
Seiring turun gerimis Festival
Permainan Anak Nagari Koto Panjang Pauh Padang berlangsung meriah acara ini
bertepatan dengan HUT RI yang ke 70.
Urang “sumando dan ninik mamak “ mendominasi kaum “amak-amak “ dalam acara
masak “sakampuang” memasak gulai “kambiang “ begitulah setiap ada acara perhelatan memasak dikerjakan oleh kaum laki-laki. “
Saciok bak ayam sadanciang bak basi”. Indahnya filsafat hidup orang
Minangkabau dalam membina Iman Islami yang merupakan ajaran untuk selalu
bermufakat agar selalu satu suara baik
yang diterapkan kepada masyarakat maupun yang dipakai oleh petinggi Nagari tidak ada pertikaian dan
perbedaan. Para ibu-ibu meracik ,
mempesiapkan bumbu dan mempersiapkan menu masakan lainnya.
Sambil mengaduk gulai kambing
pituah dan pelajaran terhidang. Belajar
tentang masak gulai kambing dengan
rasa enak yang tercipta dari hati
sipembuat masakan. Ikhlas atau tidaknya
akan mendatangkan citra rasa yang berbeda walau dengan bumbu dan cara yang
sama.Banyak Pituah tentang membersihkan hati dari pekerjaan setan. Marah orang
bisa berhenti apabila kembali ke yang Satu pituah “tagak badiri batue”
didapatkan ditangah galanggang .
Berbagai macam Festival digelar mulai dari main galah, patok lele, elo
upiah,enggong,aia batuang.mambawo sanggan, pacu Baluik dan lainnya dan dilanjutkan
dengan makan bersama “di tangah Padang”.
Alam takambang jadi guru seluruh ketentuan
adat dapat dijalankan sepanjang sesuai
dengan ajaran Islam. Dan adat berpedoman
kepada ketentuan alam. Keindahan filsafat tersebut hanya akan dapat dirasakan
oleh orang yang berfikir dan yakin kepada Tuhan. Anjalai tumbuah dimunggu,
sugi-sugi dirumpun padi. Supayo pandai rajin baguru supayo tinggi naikan budi.