( By Lifya Guru SLBN I Padang )
” Apa yang saya
dengar, saya lupa."
"Apa yang saya lihat, saya ingat."
"Apa yang saya kerjakan, saya
pahami."
Adegium klasik di atas merupakan ungkapan
yang sangat terkenal. Bahwa, dalam proses belajar, mendengar dan melihat saja
tidak akan menjadi jaminan seseorang menjadi paham dan mampu melakukan hasil
pembelajarannya. Juga, jangan harap mampu mengubah dirinya.
Begitu juga pada anak yang
mengalami gangguan intelektual yang mempunyai IQ dibawah rata-rata anak normal sehingga di dalam perkembangannya mengalami banyak hambatan dibanding
dengan anak normal pada umumnya, baik ditinjau dari segi fisik, psikis, maupun sosialnya.
Walaupun anak gangguan intelektual mengalami
hambatan, namun tidak berarti kemampuan mereka tidak dapat dikembangkan.
Pemilihan cara dan media yang tepat serta latihan yang terus menerus memungkinkan
untuk mengembangkan potensi yang ada pada anak istimewa tersebut. Salah satu
cara yang dapat dipilih untuk mengembangakan potensi pada anak gangguan
intelektual tersebut melalui kegiatan karya wisata. Dengan mengajak anak-anak berjalan-jalan menghirup udara segar sangat baik
bagi mereka. Di samping untuk kesehatan fisiknya hal tersebut juga berguna
untuk menghilangkan kejenuhan pada anak setelah dari hari ke hari hanya
dituntut untuk belajar dan hanya belajar saja.
Selama
ini kita cenderung mengidentikkan kegiatan karya wisata dengan kegiatan darma
wisata , rekreasi atau piknik semata yang hanya dilakukan pada kegiatan akhir
tahun pelajaran biasanya anak diajak pergi ke suatu tempat yang jauh. Padahal
karya wisata merupakan suatu metode yang dapat dilakukan oleh pendidik setiap
saat dengan mengunjungi tempat-tempat tertentu. Sehingga diharapkan anak dapat
mempelajari suatu hal secara lebih mendalam dan juga konkret. Misalnya membawa
anak untuk membaca alam yang membentang berjalan di luar pekarangan sekolah menikmati sejuknya udara pagi.
Berjalan meniti pematang sawah mengamati akar serabut dari sebatang rumput atau membaca padi yang
merunduk karena berisi. Belajar menghargai pekerjaan petani yang sedang mencakul di sawah sehingga
makanan yang dimakan tidak boleh
bersisa. Mengajak anak mengunjungi kolam bahwa disana juga ada kehidupan. Pergi
ke kebun mengumpulkan buah-buahan
sehingga anak mengenal nama dan rasa buah- buahan yang berlimpah.Mereka juga
bisa belajar berhitung dari tumbuhan yang dikumpulkannya. Semua tempat bisa dikunjungi termasuk pasar,
puskesmas atau kantor-kantor pelayanan masyarakat. Di tempat-tempat tersebut anak akan melihat
secara langsung kegiatan yang terjadi sehingga membantu anak memahami kehidupan
nyata di lingkungan mereka.
Sebuah
pengalaman saat siswa dibawa keluar pekarangan ia sangat terheran-heran melihat
kotoran kambing yang bulat-bulat seperti coklat. Ia banyak bertanya dan
menunjuk-nunjuk kotoran tersebut hal yang biasa menjadi aneh bagi mereka.
Dengan
metode karya wisata kegiatan pembelajaran disampaikan dengan cara melihat sesuatu sesuai dengan kenyataan yang ada
secara langsung. Bisa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, dan benda-benda lainnya.
Mengaktifkan semua panca indra melalui penglihatan, perabaan, penciuman , dirasakan ditemukan dan diperhatikan. Diharapkan
setelah mengetahui secara langsung dapat merangsang minat anak terhadap suatu
hal, memperluas informasi yang telah diperoleh di kelas, memberikan pengalaman
nyata pada anak, dan menambah wawasan secara saintifik.
Pendekatan saintifik dimaksudkan untuk
memberikan pemahaman kepada peserta didik dalam mengenal, memahami berbagai materi menggunakan pendekatan ilmiah, bahwa informasi bisa berasal
dari mana saja, kapan saja, tidak bergantung pada informasi searah dari guru.
Akan
lebih baik jika sebelum melaksanakan metode karya wisata guru mengeksplor
kemampuan siswa terlebih dahulu. Sehigga memudahkan guru untuk mengarahkan
siswa dilapangan. Juga berguna untuk
menyesuaikan informasi yang akan diperoleh nantinya dengan pengalaman siswa. Biasanya
terlebih guru akan memberikan pembekalan
berupa informasi kepada anak terhadap hal-hal yang akan dilihatnya.
Metode
karya wisata akan menumbuhkan kesan
tersendiri terhadap anak. Apalagi bagi Anak yang mengalami gangguan intelektual
hal yang berkesan baginya akan disimpan dalam memorinya. Selain itu karya
wisata juga bermanfaat untuk menumbuhkan minat, menambah perbendaharaan kata
dan pengetahuan, memperluas wawasan, meningkatkan kemampuan hidup
bermasyarakat, memperluas wawasan, serta menanamkan sikap menghargai terhadap
karya dan jasa orang lain.
Banyak
cara dan upaya yang ditempuh oleh seorang guru agar anaknya bisa memahami
pelajaran. Jika seorang murid diberi pengaruh yang tepat oleh gurunya akan bisa
menjadi pribadi yang pandai menyesuaikan diri dengan keadaan orang lain. Air
diparit masih sibuk dengan kegiatannya. Burung bertengger menanti dengan
kicauan adakah siswa-siswa yang akan dibawa berkarya wisata oleh gurunya besok
dan besonya lagi.