Gbr.
Anak Gangguan Intelektual Belajar Toilet Tranning
“ Ibu Amel
mau pipis “ Kata Amel saat sedang belajar di kelas. “ Amel mau pipis ?, bisa Amel sendiri ke WC? “ Bisa bu”
Jawab Amel sambil beranjak dari tempat duduknya. Saya meneruskan membimbing teman
Amel belajar sambil berpesan pada Amel, “ Siram
banyak-banyak ya Mel”. “ Ya bu “ Jawab Amel sambil berlalu. Lama aku menunggu, Amel
belum juga muncul. Aku memanggil-manggil Amel sambil menuju kamar mandi . “
Amel sudah siap pipisnya? Tanya ku sambil mengetok pintu kamar mandi. Ternyata
kamar mandi tidak dikunci kudapati Amel sudah basah sekujur tubuhnya mulai dari
jilbab sampai sepatunya. Ya ampun Amel kok jadi begini? Kok badannya yang
disiram banyak-banyak? “Amel mandi bu , Amel siram banyak-banyak” katanya
dengan wajah tanpa dosa.
Kejadian
diatas merupakan salah satu hal yang dicemaskan orang tua apabila anaknya tidak
ditunggui saat anaknya belajar di sekolah yaitu apabila anak kesayangannya nanti mau kebelakang. Siapa
yang mencebokannya atau takut masuk kedalam bak kamar mandi. Sementara gurunya
membimbing teman-temannya yang lain yang kalau ditinggal akan membuat cerita
baru pula.
Sebenarnya
untuk mengatur jadwal kebelakang bisa dilatihkan kepada anak . Kadang sebagian
anak setiap sebentar minta diantar
kebelakang untuk buang air kecil atau buang besar dan kadang kala sudah jadi saja di dalam kelas. Ada beberapa
hal yang harus diketahui oleh seorang guru apakah anak betul-betul mau ke
belakang atau sekedar main air atau untuk menghindari pelajaran didalam kelas.
Biasanya buang air besar sering terjadi berulang-ulang apabila ada masalah di
perut anak . Mungkin anak masuk angin sehingga anak mencret hal ini membuat
anak tidak tahan untuk kebelakang atau salah pola makan yang mengakibatkan anak
kebelakang terus dan hal ini boleh di cemaskan orang tua. Kalau tidak ada masah
di bagian itu tidak mungkin anak tiap
sebentar minta diantar ke belakang. Bagi siswa yang baru masuk kelas jelaskan
kepada murid bahwa kalau benar-benar mau buang air besar atau pipis bilang sama
gurumu ini. Jangan takut minta permisi untuk ke belakang tapi dengan syarat itu
benar-benar pengen buang air besar tidak untuk main-main dan ibu guru akan
mengantarkannya kebelakang. Dengan memperhatikan kebiasaan anak seorang guru
akan tahu jadwal BAB atau BAK anak. Ini
sering terjadi pada murid di SLB . Siswa
yang minta izin kebelakang ternyata sudah
basah saja sekujur tubuhnya. Ada lagi yang sudah tidak mengenakan baju lagi
alias telanjang bulat. Memang awalnya
agak kerepotan bagi guru untuk mengikuti semua permintaan siswanya karena murid yang tinggal di dalam kelas lebih
banyak dari yang akan diantar yang akan membuat gaduh atau lari keluar kelas
mengikuti gurunya karena ditinggalkan.
Ada
beberapa tahap yang harus dilalui untuk belajar ke toilet bagi anak gangguan
intelektual. Toilet training, begitu istilah populer untuk melatih anak buang air kecil (BAK) atau besar (BAB) di kamar mandi. Beberapa anak karena
tidak dilatih menjadi tidak mengerti cara BAB dan BAK . Orang tua yang terlalu
sayang pada anak . Atau orang tua yang beranggapan anaknya masih kecil sering terjebak dengan
didikanya sendiri. Ketika anak memasuki
Sekolah Luar Biasa hal ini diajarkan
kepada mereka untuk BAB atau BAK di toilet. Saat proses belajar ini
berlangsung, jangan sampai melakukan
kesalahan berikut yang justru bisa membuat anak semakin malas untuk toilet
training
Melalui
pengamatan seorang guru dapat melihat anak sudah siap melakukan toilet training atau
belum dengan memastikan anak sudah bisa membuka dan memakai sepatu, kaus kaki,
membuka Rok, membuka celana serta membuka celana dalam. Dan ditunjang dengan
otot kaki yang kuat. Kalau hal ini belum bisa dilakukan sendiri otomatis
kebelakang dengan sendiri tidak akan sesuai dengan tujuan malah menambah
pekerjaan. Hal ini tidak perlu diajarakan terburu-burukemungkinan proses
belajar itu hal ini bisa diajarkan sedikit demi sedikit saat guru mengantarnya
ke kamar mandi. Seperti sudah dijelaskan di atas, tidak ada yang tahu di usia
berapa tepatnya anak mulai diajari BAB dan BAK di toilet, semuanya tergantung
dari perkembangan anak. Jadi sebenarnya guru dan orang tua yang tahu kapan
waktu paling tepat mengajari anak toilet training dengan mengamati perkembangan
fisik, kognitif dan perilakunya.
Ketika proses belajar toilet training ini sudah dimulai biasanya butuh waktu tiga bulan atau lebih lama. Oleh karena itu harus banyak bersabar dan tetap mendukung anak melakukan latihan. Kalau ternyata proses belajar ini tidak sukses setelah beberapa minggu dijalankan, bisa jadi anak memang belum siap. Tunggu beberapa minggu dan coba lagi dari awal. Saran kepada orang tua untuk melatih kebiasaan anak untuk ke kamar mandi setiap bangun tidur sehingga kebiasaan BAB anak akan teratur setiap paginya.
Ketika proses belajar toilet training ini sudah dimulai biasanya butuh waktu tiga bulan atau lebih lama. Oleh karena itu harus banyak bersabar dan tetap mendukung anak melakukan latihan. Kalau ternyata proses belajar ini tidak sukses setelah beberapa minggu dijalankan, bisa jadi anak memang belum siap. Tunggu beberapa minggu dan coba lagi dari awal. Saran kepada orang tua untuk melatih kebiasaan anak untuk ke kamar mandi setiap bangun tidur sehingga kebiasaan BAB anak akan teratur setiap paginya.
Untuk menanamkan konsep dasar pada anak berikan
contoh mulai dari membuka celana dalam serta rok atau celana panjang.
Ajarkan cara naik ke kloset. Biasanya di
Indonesia kloset yang di gunakan adalah
kloset jongkok. Beri tahu tempat pegangan kepada anak saat naik keatas kolset
agar tidak terpeleset atau jatuh. Duduklah
dengan arah sesuai dengan mengikuti lubang pada kloset dengan arah
pantat pas diatas lubang kloset. Setelah BAB
ambil air yang sudah disediakan pada gayung untuk cebok dengan
menggunakan tangan kiri pada bagian
pantat tangan kanan memegang gayung air. Ulangi sampai tiga kali. Sabuni tangan
dengan sabun. Siram kolset sampai bersih. Turun dari kloset dengan berpegang
pada pinggir bak atau dinding dengan hati-hati. Lap dengan tisu sampai kering. Pasang
celana dalam dan rok kembali. Sengaja diajarkan kepada anak untuk membuka dan memasang kaos kaki, sepatu, celana panhang
atau rok dan celana dalam terlebih dahulu supaya pakaian anak tidak basah dan anak
tidak kerepotan menyinsingkan celananya. Hal ini dilatihkan berulang ulang
sampai anak bisa melakukannya sendiri. Dan jangan biarkan anak berlama-lama di
kamar mandi sebelum muncul kegiatan baru
yang membahayakannya. Ajarkan juga cara menutup dan membuka pintu
kamar mandi untuk keamanan anak. Berilah
pujian kepada anak setiap selesai melakukan tahap demi tahap untuk menimbulkan
pecaya diri anak. Setelah itu bisa di pastikan bukan badan badannya lagi yang
disiram banyak - banyak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar