Dra. Lifya
Identitas buku
Judul
: Jurnal sastra Aksara
Jumlah
halaman tentang tulisan : 5 halaman
Penerbit : Goresan pena
Penulis : Diantaranya Lifya
ISSN : 2443-2725
ISI
Tulsan : Guru
diapresiasi karena telah melakukan Inovasi pembelajaran. Inovasi tersebut
berupa media dan metoda untuk memajukan anak didiknya serta telah berupaya
untuk menuliskan kedalam bentuk artikel ilmah Apresiasi diberikan oleh bapak
Johni Nurdin MM selaku Kabid PKLK Dinas
Pendidikan Sumatera Barat.
Dalam sebuah tulisan
diceritakan bahwa kehidupan ini
bisa juga diibaratkan seperti sebuah telur elang yang akibat sebuah guncangan
mengelinding hingga tersangkut disangkar ayam.
Induk ayam tidak pernah menolak
untuk menyalurkan kehangatan. Telur terus dierami sampai jangka waktu untuk
menetaskan. Si induk ayam tidak peduli
apakah itu anak elang atau anak itik maupun anak ayam yang ditetaskan. Ia akan
menjerit jerit di pinggir kolam melarang siitik berenang atau akan memburu siapa saja yang mau mendekati anak
–anaknya yang mengajak keluar dari kebiasaan. Kepada anak-anaknya
induk ayam selalu mengatakan sekali ayam
tetaplah ayam.
Sampai suatu saat anak elang
bermimpikan terbang melayang dialam yang terkembang. Jangankan untuk
mengajarkan melihat elang terbang saja
anaknya disembunyikan oleh si induk ayam dari balik sayapnya yang mekar.
Kelihatannya sianak elang tetap dikondisikan sebagai anak ayam yang hanya
diam karena segala upaya telah
dikerahkan tapi siinduk ayam kembali
mengatakan kamu anak ayam yang tidak bisa terbang.
Waktu
terus berlalu sampai sianak elang mati dalam impian. Ia tidak pernah menyadari
bahwa dirinya seekor elang yang dapat mengepakan sayap membawa burung-burung
lain untuk terbang.
Dibalik
kisah itu ada hikmah yang bisa diambil bahwa yang sangat dibutuhkan dalam hidup
adalah semangat. Semanagt dari dalam diri dan semangat yang tidak membunuh
karakter yang datang dari luar yang tidak
melumpuhkan segalanya. Kalau ada kebisaan yang membunuh karakter seseorang harus berani untuk keluar dari
peradapan tersebut kalau tidak tunggu sajalah nasib berkarat lapuk dan
terbuang.
Semangat yang tidak membunuh karakter tersebut kami
dapatkan juga dari bapak Johny Nurdin, MM. Yang selalu memompakan
semangat kepada guru-guru yang dibawah naungannya sebagai Kepala Bagian
Pendidikan Khusus Layanan Khusus. Beliau ingin semua gurunya maju tidak peduli
pegawai negeri maupun pegawai honorer
untuk dibukakan cakrawalanya.
“Guru-guru itu tidak
mesti dimatikan potensi dirinya”. Pesan yang sangat berharga yang selalu
disampaikan.
“ Guru harus mampu
mencerdaskan dirinya sebelum mencerdaskan anak didiknya. “
Beliau
juga bertutur salah satu cara yang ditempuh untuk membuka cakrawala itu dengan
gemar membaca. Sepeti orang tua dizaman dahulu yang suka menceritakan kembali
apa yang sudah dibacanya kepada anaknya sebelum tidur. Atau mendongengkan
seribu kisah yang bermunculan dibenak
seorang ibu untuk menyampaikan pesan dan karakter supaya anak-anaknya menjadi
orang yang mulia.
Untuk menjadi mulia jalan yang harus ditempuh adalah dengan
berkarya . Dengan jalan demikian semua yang berada dilingkungan siguru itu akan
terbawa sejahtera. Sehubungan dengan berkarya tersebut guru-guru SLBNI Padang
belajar mencoba untuk menuangkan hasil
penelitian yang dilakukan di kelas ke dalam sebah artikel. Ternyata hal yang
mengganjal untuk melengkapi syarat kenaikan pangkat selama ini mulai mendapat
solusi. Bertahun sudah guru-guru tersebut “jalan ditempat.”. Untuk menuju
setingkat lebih tinggi dari golongan IV a ke IV b guru harus mempunyai karya
berbentuk publikasi ilmiah yang sudah dipublikasikan dan Ber ISBN. Betapa
sumringahnya wajah beliau
mengetahui buku. PALITO KUMPULAN TULISAN
GURU DAN KEPALA SEKOLAH SLB NEGERI I
PADANG ditulis oleh dua belas orang guru. Tak henti tangannya membalik dan
mengintip tulisan yang tertera.Sesekali
kembali lagi kekulit luar sambil membaca nama-nama sang penulis yang terpampang
nyata. Hal yang membuat beliau takjub karena
buku itu diterbitkan oleh Fam sambil menunjukan logo dari penerbit
tersebut. Banyak hal yang berkenaan dengan proses terbitnya buku kecil itu yang beliau tanyakan.
“ Bagaimana cara
mengerahkan dua belas orang guru untuk menjadi penulis ?“ tanya yang terlontar.
Beliau
sangat mengapresiasi sekali dan memuji kepala sekolah yang memberi peluang
kepada gurunya untuk maju. Beliau juga akan terus memantau perkembangan Kepala
sekolah dan guru-guru yang berpotensi
ini serta kemajuan anak didiknya. Untuk mempermudah mengakses maka
diberitahukan juga bahwa sekarang
SLBNegeri 1Padang juga sudah mempunyai blog yang dapat dilihat di slbn 1
padang.blogspot.co.id. Serta merta dengan cekatan tangan beliau mengetikan
situs blog SLBN I Padang pada tust
–tust komputer yang ada dihadapannya.
Pada akhir petemuan siang itu beliau berpesan “ Selamat dan terimakasih untuk kepala sekolah dan
guru-guru yang berkaya, maju terus tanpa henti”. Alhamdulillah terimakasih Pak
telah memberi semangat kepada kami. Kami tidak ingin seperti anak elang yang
dibesarkan ayam tadi.
TENTANG PENULIS
Lifya.
Penulis
bernama Lifya Aktif menulis di Website : lifyasofyan.blogspot.com, aktif
mengikuti event menulis di media cetak maupun elektronik. Komunikasi bisa lewat
Facebook atau email dralifya@ymail.com.
Untuk
memotifasi dan saling berbagi info tentang dunia literasi. Alamat Jl. Koto
Panjang No 21 Rt 02 Rw 08 Pauh Padang Sumbar. Hp. 085263067417. Email dan
facebook dralifya@ymail.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar