Salah
satu permainan tradisional yang kita kenal adalah permainan congklak .
Congkak merupakan suatu permainan
tradisional yang dikenal dengan berbagai macam nama di seluruh Indonesia. Biasanya dalam
permainan, menggunakan cangkang kerang sebagai biji congklak dan jika tidak ada,
kadangkala digunakan juga biji-bijian dari tumbuh-tumbuhan dan batu-batu kecil.
Permainan
congklak ini biasa memainkannya di dalam
rumah. Sambil duduk berhadapan di lantai
dengan mengisikan biji congkak da;am
jumlah yang sama yaitu sebanyak 7 buah. . Kalau sudah main congklak ini biasanya akan berhenti sampai biji congkak lawan habis main
lebih dari 1 jam karena terlalu asyik dan penasaran.
Namun siapa yang menyangka
permainan – permainan yang khas dari daerahnya tersebut kini sudah mulai
tergantikan oleh permainan – permainan era modern, pada awalnya memang manusia
harus mengikuti perkembangan zaman supaya tak di bilang kuno, akan tetapi
jangan sampai meninggalkan permainan tradisional yang khas. Anak - anak sekarang lebih cendrung melakukan
permainan game online ala modern dan mulai meninggal permainan tradisional
mereka padahal, permainan tradisional tidak terikat dengan factor keuangan
karena permainan game online harus menggunakan uang untuk memainkannya dan
permainan modern juga mengajarkan anak melakukan kehidupan yang boros.
Banyak ragam permainan yang pernah dimainkan dilihat dan
ketahui di Ranah Minang. Coba kita simak
beberapa puluh permainan berikut; Sipak
Rago, Ulu Ambek, Alang-alang (Darek dan Pasisia), Randai (Silek), Buru Babi,
Pacu Jawi, Adu Kabau, Pacu Itiak, Pacu Kudo, Basijobang, Salawat Dulang,
Bagurau (Saluang), Batombe, Adu Ayam, Lukah Gilo, Adu Baruak, Palabak,
Gandang-gandang, Main Congkak, Mamanjek Batang Pinang, Adu Balam, Adu Jawi,
Patok Lele, Slaju Sampan, Tumbuak Lasuang, Dabuih, Barabuik-rabuik
karambia 5 buah, Antak-antak aia, Ratik tabajuah/ratik sabatang mambantai, Mariam batuang, Simancik, Mambuek dan main oto-otoan dari batuang dan dari potongan palapah karambia mudo, Maluncua jo palapah karambia atau pelepah pinang dari kelandaian bukik, Gasiang, Mancari lundi, Cak bur, Main kelereng, Main kajai, Main Dama, Tikuak anam, Barabab, Basaluang, Manciang, Sepak tekong, Main galah, Main suruk-surukan/ Cirik Mancik, Semba lakon, Kudo kepang, Engrang, Tamtam Tabuku, Gasiang dari tutuik limun/boto, Pacu anjiang, cmain masak-masaan dan sebagainya.
karambia 5 buah, Antak-antak aia, Ratik tabajuah/ratik sabatang mambantai, Mariam batuang, Simancik, Mambuek dan main oto-otoan dari batuang dan dari potongan palapah karambia mudo, Maluncua jo palapah karambia atau pelepah pinang dari kelandaian bukik, Gasiang, Mancari lundi, Cak bur, Main kelereng, Main kajai, Main Dama, Tikuak anam, Barabab, Basaluang, Manciang, Sepak tekong, Main galah, Main suruk-surukan/ Cirik Mancik, Semba lakon, Kudo kepang, Engrang, Tamtam Tabuku, Gasiang dari tutuik limun/boto, Pacu anjiang, cmain masak-masaan dan sebagainya.
Permainan tersebut tersebar
diberbagai tempat di ranah Minangkabau. barangkali jumlahnya ratusan, tapi
beberapa puluh permainan seperti yang teridentifikasi diatas barangkali ada
yang sama bentuk memainkannya tapi beda penyebutan nama dari satu tempat ke
tempat lainnya.
Timbul sebuah tanda tanya
apakah berbagai permainan itu masih didukung dan dimainkan atau dilakoni oleh
generasi hari ini? Masihkan sebagai pengisi
waktu senggang yang diwarnai dengan
berbagai permainan tradisional. Meskipun ada, tapi sudah jarang tampak. Adapun
hanya pada waktu dan event tertentu
yang sifatnya digerakkan atau dimobilisasi. Atau hanya menjadi sebuah rangkaian
pada perhelatan tidak lagi mandiri. Padahal pamenan
(permainan) tradisional anak nagari itu dahulu dimainkan dan dilakoni secara
spontan.
Bukankah permainan-permainan tradisional itu sarat filosofi
hidup. Ragam pesan dan ajaran budi pekerti, moral dan perilaku. Kalau kita
simak satu persatu dari sekian puluh permainan tradisional itu menuntut
berbagai hal. Ada diantaranya yang menuntut ketangkasan, kekuatan fisik,
kecerdasan dan kecerdikan, kecepatan dan ketepatan, kreatifitas dan imajinatif,
keberanian, kepemimpinan dan tanggungjawab.
Permainan
congklak dilakukan oleh dua orang. Dalam permainan mereka menggunakan papan
yang dinamakan papan congklak dan 98 (14 x 7) buah biji yang dinamakan
biji congklak atau buah congklak. Umumnya papan congklak
terbuat dari kayu dan plastik, sedangkan bijinya terbuat dari cangkang kerang,
biji-bijian, batu-batuan, kelereng atau plastik. Pada papan congklak terdapat
16 buah lobang yang terdiri atas 14 lobang kecil yang saling berhadapan dan 2
lobang besar di kedua sisinya. Setiap 7 lobang kecil di sisi pemain dan lobang
besar di sisi kananya dianggap sebagai milik sang pemain.
Pada awal permainan setiap lobang kecil diisi dengan tujuh
buah biji. Dua orang pemain yang berhadapan, salah seorang yang memulai dapat
memilih lobang yang akan diambil dan meletakkan satu ke lobang di sebelah
kanannya dan seterusnya. Bila biji habis di lobang kecil yang berisi biji
lainnya, ia dapat mengambil biji-biji tersebut dan melanjutkan mengisi, bila
habis di lobang besar miliknya maka ia dapat melanjutkan dengan memilih lobang
kecil di sisinya. Bila habis di lubang kecil di sisinya maka ia berhenti dan
mengambil seluruh biji di sisi yang berhadapan. Tetapi bila berhenti di lobang
kosong di sisi lawan maka ia berhenti dan tidak mendapatkan apa-apa.Permainan
dianggap selesai bila sudah tidak ada biji lagi yang dapat dimabil (seluruh
biji ada di lobang besar kedua pemain). Pemenangnya adalah yang mendapatkan
biji terbanyak.
Dalam pengertian yang luas permainan game berarti “hiburan”.
Permainan game juga merujuk pada pengertian sebagai “kelincahan intelektual”
(intellectual playability). Sementara kata “game” bisa diartikan sebagai arena
keputusan dan aksi pemainnya. Ada target-target yang ingin dicapai pemainnya.
Kelincahan intelektual, pada tingkat tertentu, merupakan ukuran sejauh mana
game itu menarik untuk dimainkan secara maksimal.
Sejalan dengan makin membanjirnya para penggemar game ini,
teknologi piranti lunak untuk permainan ini pun berkembang kian pesat.Hampir
disepanjang jalan menuju kampus dipenuhi oleh warnet dengan tariff bersaing
dengan tawaran menu dari sekadar video
game berbasis PC atau TV yang dimainkan sendiri atau secara bersama
(multiplayer) di sebuah medium yang sama, kini mulai bergerak menuju permainan
yang terhubung secara online. Artinya, seorang pemain (player) akan bisa adu
strategi dan ketrampilan dengan sejumlah pemain lain yang berada di belahan
dunia yang lain. Keberadaan internetlah yang memungkinkan hal itu terjadi.
Selain itu, permainan
games online yang melibatkan tim-tim international maju selangkah lagi ketika
Sony Online dan NCSoft bergandengan tangan dalam mengusung EverQuest ke Asia.
Jelas, ini akan menggerakkan potensi multikultural dunia yang akan saling
tersambung dalam suatu permainan universal dengan pilihan yang beragam.
Didasarkan pada waralaba Ultima yang kiprahnya cukup bagus, Ultima Online adalah genre game pertama yang sukses secara komersial. Sejak saat itu, segelintir game online — Everquest dan Lineage pengecualian utamanya – mulai mendatangkan keuntungan. Game online diperkirakan akan mampu mendongkrak keuntungan melampaui prestasi games tradisional berbasis CD yang mampu meraup US$ 6,5 miliar per tahun
Game atau permainan adalah sesuatu yang dapat dimainkan dengan aturan tertentu sehingga ada yang menang dan ada yang kalah, biasanya dalam konteks tidak serius atau dengan tujuan refreshing.
Didasarkan pada waralaba Ultima yang kiprahnya cukup bagus, Ultima Online adalah genre game pertama yang sukses secara komersial. Sejak saat itu, segelintir game online — Everquest dan Lineage pengecualian utamanya – mulai mendatangkan keuntungan. Game online diperkirakan akan mampu mendongkrak keuntungan melampaui prestasi games tradisional berbasis CD yang mampu meraup US$ 6,5 miliar per tahun
Game atau permainan adalah sesuatu yang dapat dimainkan dengan aturan tertentu sehingga ada yang menang dan ada yang kalah, biasanya dalam konteks tidak serius atau dengan tujuan refreshing.
Game online adalah game yang berbasis elektronik dan visual.
Game online dimainkan dengan memanfaatkan media visual elektronik yang biasanya
menyebabkan radiasi pada mata, sehingga mata pun lelah dan biasanya diiringi
dengan sakit kepala.
Game online adalah
game yang menyediakan server-server tertentu agar bisa dimainkan. Namun, game
online berbeda dari game yang lain, game online tidak ada akhirnya dan game
online dapat juga menghasilkan uang tambahan yaitu dengan menukarkan mata uang
di game online dengan bentuk rupiah atau bisa juga dengan menjual karakter game
online kepada orang lain. Bila sudah “dewa”, harganya bisa mencapai jutaan
rupiah.
Agar permainan tradisional didaeah ini tidak hilang begitu saja maka perlu suatu usaha untuk
mempertahankannya. Kita tidak ingin suatu saat congkoak yang biasanya ada
disetiap sudut rumah menjadi barang antic yang hanya bisa kita jumpai
dimuseum-museum dengan lebel permainan anak nagari dahulu kala. Secara tidak
langsung dalam permainan congkak banyak
filosofi mengajarkan bahwa perlakuan buruk dari orang lain kepada kita agar
tidak dibalas dengan perlakuan yang buruk pula kita dilatih untuk bersikap
jujur
. Dibanding permainan modern yang dominan unsur duel serta trik menjatuhkan
lawannya, permainan tradisional lebih bisa menanamkan nilai-nilai sosial
kemanusiaan yang tinggi.sikap sabar, teliti dan juga mengasah otak dan kejelian
berpikir sang anak,
serta pandai mengatur strategi. Pesan dan nilai-nilai moral seperti ini juga
kaya dalam berbagai permainan lainnya. Kala lampau, ketika surau, lapau,dangau eksis
menjadi bagian pranata sosial penting di ranah Minangkabau, nilai dan pesan
moral yang tersirat beredar disini. Disampaikan secara lisan secara turun
temurun dari generasi ke generasi.
Ada pun permainan yang
dimainkan sekarang sudah tidak banyak diketahui nilai dan falsafah yang
terkandung didalam. Jadilah permainan kehilangan roh dan sebatas permainan.
Kalau dikata istilahkan putiak ndak lai
ditampuaknyo, buruang ndak lai disarangnyo (putik/buah tidak lagi
ditampuknya, burung tidak lagi disarangnya). Makna secara sederhana kita ketahui
bahwa segala sesuatu sudah tidak lagi pada tempat semestinya. Semua sudah
berpindah tempat dan berlaih fungsi.
Begitulah fakta dan kenyataan hari ini. Pamenan (permainan)
tradisional anak nagari nan membangun jiwa, mengajarkan sikap mental positif
dalam mengarungi kehidupan makin tampak samar. Tergantikan oleh permainan-permainan
dengan sentuhan teknologi. Apalagi yang namanya game online. Anak-anak, remaja,
dewasa bahkan orang tua sekalipun lebih senang berdiam seorang diri didepan
sebuah layar komputer atau notebook terhubung jaringan internet sedang asyik
sampai lupa waktu makan, mandi,bersosialisasi. Apa yang didapat ? renungan dan
jawaban kembali pada kita semua. Mari kembali ke
permainan tradisional dengan mengajak atau mengajar anak-anak bermain
mainan tradisional, seperti congklak, patok lele, tapak rok, permainan gasing
dan leng kaleleng? Di tengah serbuan mainan modern yang serba canggih dan
otomatis saat ini, agaknya perlu usaha dari orangtua untuk membelikan dan
mengajak anaknya bermain congkak di rumah,dan membawa permainan tradisional
tersebut ke tengah masyarakat, tak terkecuali di Koto Panjang Pauh Padang ini.
Apabila tidak dimulai dari sekarang maka
wajar rasanya, anak-anak zaman kini
kurang berminat dengan permainan tradisional yang manual tersebut. Padahal,
permainan tradisional memiliki dan secara tidak lansung mengajar nilai-nilai
kebersamaan, sebagaimana yang terkandung pada nilai-nilai budaya ketimuran yang
dianut negeri ini. Sementara, permainan modern lebih cenderung menanamkan
nilai-nilai individual. Meskipun tidak banyak daerah yang seperti daerah Koto
Panjang ini yang menjadi pusat Budaya maka permainan congkak sangatlah cocok
dihidupkan kembali karena Koto Panjang sering membuka even yang sejalan dengan
permainan teradisional ini seperti kegiatan Pauh Bagalanggang, lapau Mak Katik
yang sering ditayangkan di televise daerah.
Juga akan lebih baik permainan
congkak ini dibawa ke sekolah Paud dan TK
yang sudah banyak di nagari Pauh
ini. Selain mengenalkan permainan
tradisional secara dini juga berguna untuk melatih anak anak usia dini belajar
membilang dan berhitung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar