Lifya Sofyan, Guru Sekolah Luar Biasa (SLB) Berprestasi Tingkat Nasional Sempat Shock, Kini Produktif Bikin Buku

Lifya Sofyan, Guru Sekolah Luar Biasa (SLB) Berprestasi Tingkat Nasional Sempat Shock, Kini Produktif Bikin Buku 

http://www.koran.padek.co/read/detail/24625
Wartawan : Aris Prima Gunawan - Padang Ekspres - Editor : Elsy - 25 April 2015 11:32 WIB    Dibaca : 19 kali

Selama 20 tahun, Lifya Sofyan  mengabdikan waktu dan usianya  mengajar di SLB.

Berbagai suka dan duka dalam mendidik anak berkebutuhan khusus telah dialaminya. Meski sempat shock ketika mengawali tugasnya sebagai pendidik di SLB Wacana Asih, tapi kini dia menuai prestasi di sekolah tersebut. 

Lifya Sofyani terlihat begitu sabar mengajar anak didiknya. Selain itu, dia juga suka bercanda dengan anak didik dan rekan kerjanya. Namun, di balik sikap ramah dan penyabarnya, ternyata wanita kelahiran 4 April 1966 silam itu memiliki segudang prestasi yang membanggakan.

Dua puluh tahun, dia sudah mendedikasikan dirinya untuk menjadi tenaga pengajar di sekolah luar biasa tersebut.

Ibu dua anak ini bercerita, SLB Wacana Asih bukan SLB pertama tempat ia mengajar. Namun, tempatnya mengajar pertama di SLB Muara Budi di Kota Solok.

Selama lima tahun dia mengabdikan diri di tempat itu, dari tahun 1994 sampai 1999. Setelah itu, barulah ia bertugas di SLB Wacana Asih Kota Padang sampai sekarang.

Dia merasakan ada sedikit perbedaan mengajar di dua SLB itu. Saking aktifnya akan didik, awalnya dia mengaku sempat shock di SLB Wacana Asih, tapi lama- kelamaan akhirnya bisa menyesuaikan diri dan dekat dengan murid-murid.

Lifya bercerita, meski sudah dua puluh tahun mengajar di SLB, dia tak pernah bosan. Justru, Lifya sangat menikmati profesinya tersebut. Karena dia bekerja dengan hati, maka sangat banyak  penghargaan yang berhasil didapatkannya ketika mengajar di SLB Wacana Asih.

“Tahun ini, prestasi yang saya raih yaitu, juara satu Champion Teachers Competition 2015,” ujarnya. 

Sebelumnya, prestasi yang Lifya raih yaitu, juara dua video dokumenter bagi anak disabilitas 2014, juara dua membuat alat peraga 2014, juara dua guru berprestasi TK nasional 2013, juara satu guru berprestasi tingkat Provinsi Sumbar 2013, juara satu guru berprestasi tingkat Kota Padang 2013, juara dua guru berprestasi  tingkat kota 2012, juara tiga  guru berprestasi  tingkat kota 2011, juara dua olahraga dan seni guru Pendidikan Luar Biasa (PLB) 2010, juara tiga guru berprestasi tingkat kota 2010.

Kendati memiliki banyak prestasi, namun Lifya tak pernah mau membanggakan diri. Baginya, prestasi yang telah ditorehkannya suatu hal yang wajar saja. “Mungkin karena saya telah menargetkan hidup berjuang dan berprestasi,” ujarnya. 

Dia juga mengatakan prestasi bukan dari apa yang dilihat orang, tapi apa yang telah dikerjakan seseorang itu. “Banyak teman-teman saya, tidak menyangka saya akan berprestasi. Karena saya dinilai kurang aktif,” ungkapnya kepada Padang Ekspres, kemarin (24/4).

Tidak hanya berprestasi sebagai guru, Lifya juga salah seorang guru yang produktif di bidang kepenulisan. Dia menuangkan inspirasinya ke dalam karya-karya tulis berbentuk sastra.

“Kurang lebih sebelas buku saya telah diterbitkan. Di antaranya, Langkah Guru Anak Tunagrahita Sampai ke Istana Merdeka, Mimpi yang Sempurna, Empati Demi Surgawi, dan Hidup Terampil di SLB,” katanya.

Namun, Lifya mengakui bukunya yang telah diterbitkan belum mendapat perhatian besar oleh masyarakat. “Mungkin belum ada yang kenal karena tulisan saya gak pernah diterbitkan di koran,” ujar istri Duhani itu sembari tersenyum.

Dia mengatakan, prestasi yang diraihnya tersebut karena berhasil membuat media pembelajaran dan buku-buku pelajaran yang menarik. Bahkan dia mengadopsi  media pembelajaran dari kelas normal.

“Saya  memang mengakui kurang aktif melakukan kegiatan belajar di luar kelas atau mengikuti pertemuan kelompok- kelompok guru SLB,” ucapnya. (*)