Selasa, 24 November 2020

LAPORAN KEGIATAN LITERASI SEKOLAH SLBN I PADANG

 

LAPORAN KEGIATAN LITERASI SEKOLAH

SLBN I PADANG

 


 

PADANG SUMATRA BARAT

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN KEGIATAN SLBN I PADANG

 

 

 

 

 

                                                                                            Padang,       Desember 2019

Kepala Sekolah

 

 

 

 

 

 

 

Mul Mulyadi, S.Pd

NIP. 197610172000121001

Ketua GLS

 

 

 

 

 

 

 

Dra. Lifya

NIP. 196604041994122002

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

LAPORAN KEGIATAN LITERASI SEKOLAH

SLBN I PADANG 

 

I. PENDAHULUAN

Literasi bukan sekedar kegiatan tulis baca, namun mencakup keterampilan berpikir memanfaatkan sumber pengetahuan. Sumber-sumber tersebut bisa didapatkan  dalam bentuk cetak, visual, digital, dan auditori. Literasi merupakan suatu bentuk keterampilan yang diperlukan dalam hidup. Sebagian besar proses pendidikan bergantung pada kemampuan dan kesadaran literasi. Kebiasaan berliterasi yang sudah lekat dalam diri peserta didik memengaruhi tingkat keberhasilannya.  Baik keberhasilan di sekolah maupun dalam kehidupan bermasyarakat. Gerakan Literasi Sekolah (GLS) adalah sebuah upaya yang dilakukan secara menyeluruh dan berkelanjutan.  Menjadikan sekolah sebagai tempat organisasi pembelajaran untuk menjadikan warganya literat sepanjang hayat melalui pelibatan publik.

Upaya yang paling mendasar dalam praktik literasi adalah menitik beratkan pada kegiatan membaca. Kemampuan dalam membaca menjadi fondasi yang kuat untuk mempelajari berbagai hal lainnya. Kemampuan ini penting bagi pertumbuhan intelektual peserta didik. Melalui membaca peserta didik dapat menyerap pengetahuan dan mengeksplorasi dunia yang bermanfaat bagi kehidupannya. Budaya membaca memberikan pengaruh yang amat kuat terhadap perkembangan literasi peserta didik. Sayangnya sampai saat ini kemampuan literasi membaca peserta didik di Indonesia masih rendah, berada di bawah rata-rata skor internasional. Dari laporkan hasil studi yang dilakukan Central Connecticut State University di New Britain, diperoleh informasi bahwa kemampuan literasi Indonesia berada pada peringkat 60 dari 61 negara yang disurvei (Jakarta Post, 2016).

Rendahnya literasi membaca tersebut akan berpengaruh pada daya saing bangsa dalam persaingan global. Hal ini memberikan penguatan bahwa pembiasaan wajib baca sangat penting diterapkan dalam pendidikan di Indonesia. Disebabkan karena wajib baca mempunyai tujuan yang sangat luas dan mendasar yakni : a) membentuk budi pekerti luhur; b) mengembangkan rasa cinta membaca; c) merangsang tumbuhnya kegiatan membaca di luar sekolah; d) menambah pengetahuan dan pengalaman; e) meningkatkan intelektual; f ) meningkatkan kreativitas; g) meningkatkan kemampuan literasi tinggi.

Gerakan Literasi Sekolah sangat diperlukan terutama untuk menyambut era digital. Adanya Program GLS akan meningkatkan mutu literasi dikalangan Pendidikan tidak terkecuali pada pendidikan Khusus dan akhirnya meningkatkan kwalitas layanan Pendidikan Khusus itu sendiri.  Keberadaan pusat dan kantong literasi yang bermutu dapat meningkatkan kwalitas pembelajaran pendidikan di SLB.

Beranjak dari permasahan yang ditemukan dilapangan TIM GLS SLB Negeri 1 Padang mencoba merumuskan Program GLS. Sebuah program sederhana yang ditekuni tidak hanya sesaat. Namun TIM ingin  mencoba menerapkannya secara kontiniu tanpa terputus-putus yang dimulai dari dalam kelas.

II. TUJUAN

Kegiatan kaya literasi di  SLBN I Padang ini mempunyai beberapa tujuan untuk menciptakan iklim literasi SLB yang meliputi

1. Lingkungan fisik sekolah ketersediaan fasilitas, saran prasarana literasi

2. Lingkungan sosial dan afektif dukungan dan partisipasi aktif semua warga sekolah dalam melaksanakan kegiatan literasi SLB.

3. Lingkungan akademik adanya program literasi yang nyata dan bisa dilaksanakan oleh seluruh warga sekolah.

 

III. MANFAAT

Ada beberapa manfaat yang diperoleh dari  kegiatan kaya literasi di  SLBN I Padang yaitu :

1. Pemahaman seputar kegiatan literasi sekolah yang bisa dilakukan oleh semua lingkungan.

2. Menumbuhkan semangat berkarya bagi pendidik yang bermuara kedalam hal literasi

3. Memotifsi siswa dalam upaya membiasakan kegiatan litersi sekolaah

4.  Mempererat tali silaturahmi  dan bisa saling tukar informasi

 

 

 

IV. DASAR  HUKUM

1. Undang-Undang Republik indonesiaNo 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan

3. Peraturan pemerintah No 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah kabupaten/Kota

4. Peraturan pemerintah No 23 Tahun 2014 tentang perubahanatas atas Peraturan pemerintah No. 38 tahun 2007 tentang Pembagian Urusan pemerintah Antara pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah kabupaten/ Kota.

5. Peraturan Pemerintah No.17 tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan

6. Pendidikan No.19 tahun 2019 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan

7. PermendikbudNo. 61 Tahun 2014 tentang kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

8. Permendikbud No 21 tahun 2016 Tentang standar Isi. Styandar Isi dikembangkan untuk menentukan kriteria ruang lingkup dan tingkat kompetensi yang sesuai dengan kompetensi lulusan yang dirumuskan pada Standar kompetensi Lulusan, yakni sikap. Pengetahuan dan keterampilan.

 

V. VISI dan MISI

VISI

· Menciptakan suasana literasi bagi siswa dalam mengakses , memahami dan menggunakan informasi yang berada di sekitarnya untuk mengatasi permasalahan hidup

MISI

· Menumbuhkan semangat literasi untuk berkembang sesuai tahap perkembangan yang dapat diprediksi

· Program literasi yang baik bersifat berimbang

· Program literasi berlangsung di semua area kurikulum

· Tidak ada istilah terlalu  banyak untuk membaca dan menulis yang bermakna

· Diskusi dan strategi bahasa lisan sangat penting

· Keberagaman dan prestasi perlu dirayakan di kelas dan sekolah.

 

VI. KONSEP

Program literasi sekolah dilaksanakan secara bertahap dengan mempertimbangan kesiapan sekolah. Adapun tahap berikut adalah:

1. Pembiasaan yang menyengkan di ekosistem sekolah

Pembiasaan ini bertujuan untuk menumbuhkan minat terhadap bacaan dan terhadap kegiatan membaca dalam diri warga sekolah. Penumbuhan inat baca merupakan hal fundamental bagi pengembangan kemampuan literasi.

2. Pengembangan minat dan kemampuan literasi

Kegiatan literasi pada tahap ini bertujuan mengembangkan kemampun mengembangkan bacaan dan mengaitkannya dengan pengalaman pribadi, berpikir kritis dan mengolah kemampuan komunikasi secara kreatif.

3. Pelaksanaan Pembelajaran berbasis literasi.

Kegiatan literasi pada tahap pembelajaran bertujuan mengembangkan kemampuan mengembangkan teks dan mengaitkannya kedalam pengalaman pribadi berfikir kritis dan mengolah kemampuan komunikasi secara kreatif melalui tanggapan terhadap teks yang terkait dengan materi pelajaran

VII.  BENTUK KEGIATAN

Banyak cara yang mungkin dapat dilakukan dalam melaksanakan suatu kegiatan, sekolah literasi.  Namun secara bertahap bentuk kegiatan yang akan dilakukan dikemas sedemikian rupa untuk dapat disesuaikan dengan visi dan misi yang diemban. Adapun bentuk kegiatan tersebut adalah sebagai berikut:

 

1.Tahap Pembiasaan

a) Membaca lima belas menit setiap hari sebelum belajar.

Kegiatan ini merupakan upaya membiasakan membaca pada peserta didik.

1)    Guru memandu peserta didik untuk membaca selama lima belas menit.

2)    Guru dan peserta didik membaca selama lima belas menit.

3)    Guru memotivasi peserta didik untuk gemar membaca.

 

b) Mengelola sudut baca.

Sudut baca ini merupakan upaya mendekatkan peserta didik pada buku. Berikut ini salah satu alternatif yang dapat dilakukan untuk mengelola sudut baca.

1) Guru kelas memandu peserta didik untuk membuat sudut baca.  

2) Peserta didik wajib melaporkan buku untuk dibaca.

c) Menambah koleksi buku

Program ini bertujuan untuk menambah jumlah koleksi di kelas..

1) Siswa membuat buku cerita bergambar sederhana

2) Siswa membuat kliping lalu dibundel menjadi buku

 

d) Berkunjung ke perpustakaan sekolah atau tempat Lain

Kegiatan ini bertujuan memanfaatkan perpustakaan untuk menumbuhkan kegemaran membaca

1) Berkunjung ke perpustakaan sekolah sesuai dengan jadwal.

2) Mendampingi  siswa  membaca pada  perpustakaan keliling yang datang.ke sekolah.

 

e) Membacakan cerita.  

Program ini bertujuan memotivasi peserta didik untuk membaca lebih banyak lagi.

1) Guru memilih buku/cerita yang bermanfaat dan menarik untuk dibacakan di depan peserta didik.

2) Guru membacakan cerita dengan ekspresi dan penghayatan yang tepat.

 

2. Tahap Pengembangan

a. Membaca lima belas menit setiap hari .

.

1) Membaca buku yang disukai.

2) Menceritakan kembali buku yang dibaca dengan lancar dan intonasi yang tepat. 

 

b. Tutor teman sebaya

1) Tutor sebaya bertugas membacakan buku untuk temannya yang belum lancar membaca.  

2) Tutor sebaya bertugas mengajak teman sekelas merapikan sudut baca.

 

d.  Penghargaan Membaca  

1)  Mengikut sertakan siswa yang lancar bercerita untuk  lomba barcerita

2)     Memampang foto siswa dengan pialanya pada mading kelas.

3)     Memuat berita keberhasilan siswa ke dalam  media masa dan mengklipingnya.

 

e. Menulis Jurnal Literasi

1) Jurnal Literasi dibuat berbetuk cerita sederhana 

2)Membuat catatan harian melalui cerita bergambar

 

3. Tahap Pembelajaran

1) Latihan bercerita

2) Membuat gambar berseri

3) Cipta baca puisi

 

VIII. Jadwal Kegiatan.

No

Hari

Kegiatan

Siswa

Penanggung Jawab

Pendamping

 

Senin

Berkunjung ke perpustakaan sekolah

Kelas I,II.III

Guru Pustaka

Guru Kelas

 

Senin

 

Kelas IV,V,VI

Guru Pustaka

Guru Kelas

 

Minggu ke dua Setiap bulan

Mendampingi  siswa  membaca pada  perpustakaan keliling yang datang.ke sekolah.

 

Semua Siswa

TIM GLS

Guru Kelas

 

Senin

Latihan bercerita

 

Siswa SD ( Terlampir)

TIM GLS

(Terlampir)

 

Senin

Membuat gambar berseri

 

Siswa SMPLB (Terlampir)

TIM GLS

(Terlampir)

 

Senin

Cipta baca puisi

 

Siswa SMALB (Terlampir)

TIM GLS

(Terlampir)

 

IX. PESERTA

 

Peserta Kegiatan Sekolah kaya Literasi adalah semua element yang ada di Sekolah Luar Bisa Negeri I Padang.Serta partisipan yang peduli.(terlampir)

 

X. Susunan Pengurus GLS

Penanggung jawab

:

Mul Mulyadi

Ketua GLS

:

Dra. Lifya

Bendahara 

:

Yetri Yusti, S.Pd

Sekretaris

:

Nurmasni S.Pd  

Pengelola Literasi SDLB

:

Darmiati, S.Pd

Pengelola Literasi SMP

:

Fitriani, S.Pd

Pengelola Literasi SMA

:

Liliana, S.Pd

Pengelola Litersi  Orang Tua

:

Umi  Ningsih

 

XI. SUMBER DANA

Untuk pembiayaan kegiatan GLS SLB N I Padang  periode  2017  diperoleh dari :

· Dana Bantuan Belajar ABK 2019

 

XII. Penggunaan  Dana

Terlampir

 

XIII. Hasil GLS SLB Negeri I Padang.

 

1. Pojok Literasi Sekolah

Merupakan bentuk sarana  agar  mudah diakses untuk mendapatkan informasi. Tempat yang akan dipergunakan.

Ruang majelis guru telah tersedia  lemari kaca sebagai tempat menyimpan dan menata  buku-buku karya guru atau buku-buku yang diperlukan berkaitan dengan Pengembangan Diri dan Publikasi Ilmiah guru serta buku-buku penunjang pembelajaran siswa. Sebagian buku-buku penunjang merupakan hasil karya guru siswa diberi kesempat untuk membaca buku-buku tersebut.

 

2. Pojok Literasi Kelas

Terciptanya pojok literasi disetiap kelas yang merupakan bentuk kegiatan yang melibatkan guru dan siswa  sebagai sasaran kegiatan dengan menata pojok Literasi di kelas.Guru dan siswa berkreasi menghias pojok literasi kelas dan memajang bukunya sedemikian rupa sehingga memudahkan siswa dalam membaca. Guru telah mendata seluruh buku yang ada serta mencatat buku yang dibaca oleh siswa hari itu.. Pemberian hadiah untuk pojok literasi kepada kelas yang baik.

 

3. Mading

Merupakan bentuk kegiatan internal yang melibatkan seluruh elemen yang ada di SLBN I Padang Telah ditempatkan tiga buah mading dilorong sekolah. Satu buah di ruang tunggu orang tua. Satu lagi di ruang majelis guru yang dikelola oleh pengurus GLS. Juga disediakan mading tempat memampangkan karya-karya guru dan kepala sekolah.

Pada ruang tunggu orang tua murid juga telah tersedia mading untuk memuat karya orang tua sehingga ruang tunggu menjadi tempat yang mengasyikan.Ada sebagian orang tua yang telah mengisi mading tersebut dengan karya-karyanya.

 

 

4. Memanfaatkan teknologi dan media sosial

Telah dimanfaatkannya meda Whatsapp sebagai bentuk wadah tempat meninformasikan dan tempat membuat karya sastra ( cerpen, puisi, dan Pantun serta foto-foto kegiatan literasi di SLB N I Padang.Hasil  karya yang dibuat dipajang di mading guru dan kepala sekolah dan diterbitkan di Jurnal ber-ISSN.

5. Menerbitkan Karya guru-guru

Untuk menambah minat membaca dan menulis guru maka GLS SLBN I   Padang telah mengantar tulisan kepala sekolah dan guru kepenerbit untuk di terbitkan

Karya yang sudah diterbitkan

1. Artikel Ilmiah  diterbitkan pada buku Inovasi pembelajaran dengan ISBN

2. Buku Tunggal ber- ISBN

3. Buku Antologi ber-ISBN

       a. Puisi

       b.  Cerpen

4. Jurnal Sastra Aksara

                  a. Puisi

                  b. Cerpen

                  c.  Artikel

                  d. Pantun

XIV. PENUTUP

Demikian  laporan kegiatan GLS SLB N I Padang yang kaya Literasi  kami susun berdasarkan program kegiatan Literasi SLB N I Padang yang dimusyawarahkan dalam rapat pengurus GLS. Terima kasih atas bantuan moral dan  material serta kerja sama yang baik sehingga terlaksananya program kegiatan Literasi Di SLB N I Padang.