Sabtu, 27 Mei 2017

Dua Belas Orang Guru SLBN I Padang Diapresiasi Karena Telah Sebuku Menulis Artikel Ilmiah



Dra. Lifya






Identitas  buku
Judul : Jurnal sastra Aksara
Jumlah halaman tentang tulisan :  5 halaman
Penerbit               : Goresan pena
Penulis                 : Diantaranya Lifya
ISSN                      : 2443-2725
ISI Tulsan             :   Guru diapresiasi karena telah melakukan Inovasi pembelajaran. Inovasi tersebut berupa media dan metoda untuk memajukan anak didiknya serta telah berupaya untuk  menuliskan kedalam bentuk  artikel ilmah Apresiasi diberikan oleh bapak Johni Nurdin  MM selaku Kabid PKLK Dinas Pendidikan Sumatera Barat.




Dalam sebuah tulisan  diceritakan bahwa kehidupan  ini bisa juga diibaratkan seperti sebuah telur elang yang akibat sebuah guncangan mengelinding hingga tersangkut disangkar ayam.  Induk  ayam tidak pernah menolak untuk menyalurkan kehangatan. Telur terus dierami sampai jangka waktu untuk menetaskan. Si induk ayam  tidak peduli apakah itu anak elang atau anak itik maupun anak ayam yang ditetaskan. Ia akan menjerit jerit di pinggir kolam melarang siitik berenang atau akan memburu  siapa saja yang mau mendekati anak –anaknya  yang mengajak  keluar dari kebiasaan. Kepada anak-anaknya induk ayam selalu mengatakan sekali ayam  tetaplah ayam.
Sampai suatu saat anak elang  bermimpikan terbang melayang dialam yang terkembang. Jangankan untuk mengajarkan  melihat elang terbang saja anaknya disembunyikan oleh si induk ayam dari balik sayapnya yang mekar. Kelihatannya sianak elang tetap dikondisikan sebagai anak ayam yang hanya diam  karena segala upaya telah dikerahkan tapi  siinduk ayam kembali mengatakan kamu anak ayam yang tidak bisa terbang.
Waktu terus berlalu sampai sianak elang mati dalam impian. Ia tidak pernah menyadari bahwa dirinya seekor elang yang dapat mengepakan sayap membawa burung-burung lain untuk terbang.
Dibalik kisah itu ada hikmah yang bisa diambil bahwa yang sangat dibutuhkan dalam hidup adalah semangat. Semanagt dari dalam diri dan semangat yang tidak membunuh karakter yang datang dari luar yang tidak  melumpuhkan segalanya. Kalau ada kebisaan yang membunuh karakter   seseorang harus berani untuk keluar dari peradapan tersebut kalau tidak tunggu sajalah nasib berkarat lapuk dan terbuang.
Semangat yang tidak membunuh karakter tersebut kami dapatkan  juga dari bapak  Johny Nurdin, MM. Yang selalu memompakan semangat kepada guru-guru yang dibawah naungannya sebagai Kepala Bagian Pendidikan Khusus Layanan Khusus. Beliau ingin semua gurunya maju tidak peduli pegawai negeri maupun pegawai honorer  untuk dibukakan cakrawalanya.
 “Guru-guru itu tidak mesti dimatikan potensi dirinya”. Pesan yang sangat berharga yang selalu disampaikan.
“ Guru harus  mampu mencerdaskan dirinya sebelum mencerdaskan anak didiknya. “
Beliau juga bertutur salah satu cara yang ditempuh untuk membuka cakrawala itu dengan gemar membaca. Sepeti orang tua dizaman dahulu yang suka menceritakan kembali apa yang sudah dibacanya kepada anaknya sebelum tidur. Atau mendongengkan seribu kisah  yang bermunculan dibenak seorang ibu untuk menyampaikan pesan dan karakter supaya anak-anaknya menjadi orang yang mulia.
Untuk menjadi mulia jalan yang harus ditempuh adalah dengan berkarya . Dengan jalan demikian semua yang berada dilingkungan siguru itu akan terbawa sejahtera. Sehubungan dengan berkarya tersebut guru-guru SLBNI Padang belajar mencoba untuk menuangkan  hasil penelitian yang dilakukan di kelas ke dalam sebah artikel. Ternyata hal yang mengganjal untuk melengkapi syarat kenaikan pangkat selama ini mulai mendapat solusi. Bertahun sudah guru-guru tersebut “jalan ditempat.”. Untuk menuju setingkat lebih tinggi dari golongan IV a ke IV b guru harus mempunyai karya berbentuk publikasi ilmiah yang sudah dipublikasikan dan Ber ISBN. Betapa sumringahnya wajah  beliau mengetahui  buku. PALITO KUMPULAN TULISAN GURU  DAN KEPALA SEKOLAH SLB NEGERI I PADANG ditulis oleh dua belas orang guru. Tak henti tangannya membalik dan mengintip  tulisan yang tertera.Sesekali kembali lagi kekulit luar sambil membaca nama-nama sang penulis yang terpampang nyata. Hal yang membuat beliau takjub karena  buku itu diterbitkan oleh Fam sambil menunjukan logo dari penerbit tersebut. Banyak hal yang berkenaan dengan proses terbitnya  buku kecil itu yang beliau tanyakan.
 “ Bagaimana cara mengerahkan dua belas orang guru untuk menjadi penulis ?“ tanya yang terlontar.
Beliau sangat mengapresiasi sekali dan memuji kepala sekolah yang memberi peluang kepada gurunya untuk maju. Beliau juga akan terus memantau perkembangan Kepala sekolah  dan guru-guru yang berpotensi ini serta kemajuan anak didiknya. Untuk mempermudah mengakses maka diberitahukan juga  bahwa sekarang SLBNegeri 1Padang juga sudah mempunyai blog yang dapat dilihat di slbn 1 padang.blogspot.co.id. Serta merta dengan cekatan tangan beliau mengetikan situs blog  SLBN I Padang pada tust –tust  komputer yang ada dihadapannya.
Pada akhir petemuan siang itu beliau berpesan “ Selamat  dan terimakasih untuk kepala sekolah dan guru-guru yang berkaya, maju terus tanpa henti”. Alhamdulillah terimakasih Pak telah memberi semangat kepada kami. Kami tidak ingin seperti anak elang yang dibesarkan ayam tadi.







                                           TENTANG PENULIS
Lifya.
Penulis bernama Lifya Aktif menulis di Website : lifyasofyan.blogspot.com, aktif mengikuti event menulis di media cetak maupun elektronik. Komunikasi bisa lewat Facebook atau email dralifya@ymail.com.
Untuk memotifasi dan saling berbagi info tentang dunia literasi. Alamat Jl. Koto Panjang No 21 Rt 02 Rw 08 Pauh Padang Sumbar. Hp. 085263067417. Email dan facebook dralifya@ymail.com


Tidak ada komentar:

Posting Komentar