Senin, 19 Januari 2015

Hari Pertama Minggu Ketiga di SLB Tahun 2015



Hari Pertama Minggu Ketiga di SLB


            Pagi yang cerah murid- muridku sudah bersiap-siap untuk melaksanakan upacara bendera. Padahal masih ada delapan menit lagi begitulah mereka tidak ada yang masih nongkrong di luar pagar. Semua terlihat ceria dengan pakaian baru. Semua seragam dari baju sampai sepatu dan tas di peroleh dari sekolah.
            Belpun berbunyi guru piket tidak terlalu repot lagi karena tinggal mengomandokan  oleh ketua kelas.  Semua sudah siap dalam barisan. Ada yang dicemaskan oleh temanku salah seorang siswa yang suka berbaris didepan sementara ia masih belum bisa tenang diam.
Barisan disiapkan oleh ketua kelas Alfi dengan ancang-ancang yang penuh keseriusan untuk mengatur langkah sebelum kaki kanan dilangkahkan. Lucu kelihatannya karena tetap saja kaki kanan bersamaan ayunan tangan kanan. Tapi tidak ada yang mentertawakan karena Alfi termasuk murid yang berani dibanding temannya yang lain. Yang menjadi Komandan upacara hari itu Rajes suaranya lantang ia termasuk siswa yang mengalami gangguan intelektual tapi tidak terlalu berat. Upacara berjalan tertib . Bendera dinaikan oleh tiga orang siswa tunarungu. Ini termasuk bagian yang sulit jadi ini cocok untuk siswa Tunarungu. Lagu Indonesia raya dinyanyikan oleh paduan suara yang penyanyinya siswa gangguan intelektual yang sudah SMP. Upacara tidak ada bedanya dengan sekolah lain. Upacara  ditutup dengan membaca doa dan dilanjutkan dengan bersalam antara murid dengan guru , guru dengan guru.
             Lima orang muridku yang datang hari ini. Titi dipindah jadwalnya ke sif siang karena rumahnya jauh dari sekolah ditambah Titi susah bangun pagi. Semestinya Amel juga sif siang tapi orang tuanya meminta untuk masuk pagi karena bisa sejalan dengan orang tuanya untuk berangkat kerja.
            Pelajaran hari ini adalah PKn tentang membiasakan menyayagi hewan. Pertama aku ajak siswaku bernyanyi. Bapak tani punya kandang besar-besar. Didalamnya ada kambing mbek,mbek, didalamnya ada kucing, meong-meong, didalamnya ada ayam petok-petok, petok begitu seterusnya semua menirukan suara binatang. Amel masih lengah belum terlihat emosinya untuk mengikuti nyanyian. Zaskia dan Indra paling semangat mengikuti suara-suara binatang, Hanifah senyum-senyum, Rifal tidak berbicara tapi ia ikut menggoyang tangan dan menganggukan tangan. Mereka aku minta menyebutkan nama-nama binatang . Rifal belum bisa mengucapaknan nama-nama binatang. Ia aku latihkan melafalkan huruf. Zaskia awalnya belum tepat mengucapkan kata gajah akhirnyaia setelah beberapa kali pengulangan. Indra, Hanifah tidak ada masalah dalam menyebutkan nama binatang. Amel artikulasinya tidak ada masalah cuma ia kurang merespon. Ia sibuk dengn tasnya dan sembunyi dibawah kolong meja. Lalu aku perlihatkan gambar-gambar sehingga Amel tertarik dan mau ikut terlibat dalam pelajaran. Karena pelajaran disajikan secara tematik pelajaran PKn menyatu dengan pelajaran matematika. Karena pelajaran matematika tentang mengurutkan bilangan maka aku minta Indra menghitung jumlah kaki gajah. Indra dapat menghitungnya. Zaskia juga sudah bisa menghitung jumlah dua ekor kaki gajah. Semua sibuk menghitung pelajaran aku selang seling dengan hewan dan aku lanjutkan dengan mengurutkan bilangan. Indra dan Zaskia  dapat membaca lambang bilangan secara urut. Menurutku itu karena baru hafal mereka belum mengetahui secara pasti masing-masing angka itu apalagi kalau di bolak balik. Mereka berlima tapi kemampuan mereka jauh berbeda jadi aku mengetahui kemampuan masing-masing. Lalu menyesuaikan materi dengan kemampuannya. Sebab kalau ia tidak faham ia akan berjalan atau tidur-tiduran. Begitulah muridku aku tidak memaksakan tapi harus dilatihkan.

 Sepuluh menit mau pulang siswa ku belajar cara makan. Aku sudah tuliskan dibuku penghubung untuk membawa nya hari sabtu kemaren . Wah dalam makan juga banyak yang harus dipelajari mulai dari membaca doa, membuka bekal, memegang sendok, cara memasukan nasi ke mulut sampai cara mengunyah dan kapan harus minum. Zaskia masih tertukar  memegang sendok dengan garpu. Rifal belum bisa membuka bekal, Indra yang makan terlalu cepat. Hanifah yang makan sambil berdiri. Dan Amel makan bersisa. Makan diakhiri dengan membaca doa.  Besok bawa pakaian olah raga ya?pesan ku.   Jam pelajaranpun berakhir.  Memah-remah nasi  menungguku.  Minta untuk  disapu. Assalamualaikum.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar